Rabu, 09 Juli 2008

PLN,1 more....

Assalamualaikum Wr Wb.
What a hot day, padahal mo k padang, ngambil monitor, dvd-rw, mouse, meja, keyboard, etc. Tapi ari asli panas banget! moga-2 bentar lagi bisa lebih sejuk.
Oh, ya just now, barusan diskusi sama Pak Yos. we talk manything, ternyata asyik juga ngomong-2 ama pak yos. Mungkin karena telah balik dari negara Amerika, dia lebih open mind, lebih egaliter dan demokratis melihat segala sesuatunya.
Sampai kita diskusi tentang PLN (ye... kok nggak enak banget dengar nama tu ya). Semalam lampu mati sampai jam 12-an, pagi-2 banget tadi udah mati, ntar jam berapa ya?
Kemaren ada beberapa orang di Iqra' punya ide, gmana kalau bulan ini kita sepakat nggak bayar rekening listrik. Kira-2 ada nggak peminatnya ya? Gw yakin kalau kita nunggak pasti PLN bakal marah banget. Tapi yang gw tanya ada nggak PLN ngasih kompensasi kepada pelanggan yang dirugikan karena kehilangan pemasukan/omset karena listrik ngadat, ada nggak PLN ngganti rugi barang elektronik rusak, karena pemadaman yang mendadak, PLN berempati nggak kalau pelanggan mesti bertengkar kustomernya karena terganggu aliran listrik yang macet, Ada nggak???????
Kata Pak yos di negara Amerika, hal demikian diatur, konsumen bukan hanya dituntu membayar kewajiban, tapi mereka punya hak yang bisa ditagih, Di Indonesia???
Kalaulah seandainya krisis listrik ini berlangsung sampai 3 bulan, trus PLN nggak ngasih kompensasi sedikit pun, gw doain semoga para Direksi PLN, yang mengatur tentang kebijakan listrik di negara/propinsi ini, yang korup pada PLN (karena ini salah satu faktor utamanya nih) bisa masyuk syurga............................., Amii....nnnn!

Wass.

2 komentar:

JALIN [Jaringan LSM untuk Indonesia] mengatakan...

Rencana pemerintah yang akan menerbitkan SKB tentang penghematan energi diharapkan jangan sampai menurunkan produktivitas industri. Seharusnya pemerintah segera melakukan pemetaan terhadap konsumsi energi khususnya listrik di perusahaan dan daerah-daerah.
Bukan itu saja, pemberian sanksi khusus kepada industri yang dianggap boros, tentunya akan mempersulit kalangan industri dalam memanfaatkan listrik. Padahal, konsumsi listrik bisa dihemat tanpa harus mengurangi produktivitas dan tanpa harus melakukan kontrol ketat. [Yohan Putera Soemarna, menyampaikan terima kasih jika berkenan mengunjungi blog kami]

Anonim mengatakan...

hmm... buat para petinggi BUMN kaya PLN yang gajinya ngabisin dana buat beli pasokan bahan bakar untuk pembangkit listrik, mari kita doakan agar mereka tambah kaya, tambah sehat, tambah gemuk, tambah bedebah, tambah rakus, tambah kurang ajar...