Rabu, 31 Desember 2008

This Year End........

Assalamualaikum Wr Wb.......
Malam ini, malam tahun baru, orang-orang pada pergi tuk sekedar ngabisin waktu di hari terakhir di tahun 2008. Ada yang jalan-jalan ma motor, ada yang pergi mendaki (jadi kangen nih...) dan banyak lainnya. Gw sih di Iqra' aja, Metek dan Awal lagi ke tempat Pak Win, emang ada rencana mo ngadain Bakar Ikan di Iqra' nanti.
Tahun baru seyogyanya bisa memberikan semangat baru buat kita semua, just to make wishes, gw ngarap brapa hal di tahun 2009, 1-st, semoga di tahun 2009 gw bisa married (hehehe....) teman-2 gw udah pada married semua, nggak lucu lagi kalau lagi kumpul-2 tinggal gw sendiri yang ngejomblo. 2-nd, Gw bebas dari hutang! Maksudnya hutang uang, sekarang gw lagi ada ngutang sama Bank, sama orang, minimal menjelang married hutang-hutang tersebut bisa lunas, jadi Iqra' bisa gw nyebut punya gw,. 3-rd, Mesti ngafal Juz Amma, Niat ini sih udah lama banget, dan gw juga udah janji ma Lidia, gw kan jadi Imamnya kalau udah hafal Juz terakhir ni, Lagian target pribadi gw minimal hafal 10 Juz lah. Masak sih ketua Remesla Juz 30 aja nggak hafal.
Pa lagi ya.... Pokoke yang baik-2 aja, mesti nya tahun 2009 lebih baik dari tahun 2008, doain aja ya!
Di luar bunyi terompet yang ditiup udah semarak, jalan raya rame dengan kendaraan, kayaknya keramaian ini sampai jam 12-an lah. Semoga tahun 2009 membawa keberuntungan bagi semua.
HAPPY NEW YEAR!!!!
Wassalam

[+/-] Selengkapnya...

Minggu, 07 Desember 2008

Gabung Yuk..

Oh ya, banyak yang nawarin bisnis di internet, kalo ada yang mo minta coba klik link ini http://Kumpulblogger.com/signup.php?refid=27823

[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 21 November 2008

Rakus

Tiap kali ”kapitalisme” tampak guncang dan buruk, tiap kali Wall Street terbentur, orang jadi Oliver Stone. Dalam Wall Street, sutradara yang bakat utamanya membuat protes sosial dengan cara menyederhanakan soal, menampilkan dahsyatnya keserakahan manusia. Di sana Gekko, diperankan Michael Douglas, menegaskan dalilnya: rakus itu bagus. ”Rakus itu benar. Rakus itu membawa hasil. Rakus itu… menandai gerak maju manusia.”

Tapi rakus adalah fiil pribadi-pribadi, sementara ”kapitalisme” tak cukup bisa dikoreksi dengan membuat orang insaf. Rakus juga bisa lahir di luar Wall Street. Ia tak hanya melahirkan ”kapitalisme”.

Memang ada sesuatu yang amat rumit hari-hari ini.

Seperti mantra, seperti makian, kata ”kapitalisme” kini meyakinkan hanya karena dampaknya bagi pendengar, bukan karena definisinya yang persis. Juga kata ”sosialisme”. Juga kata ”pasar”, ”Negara”, dan lain-lain yang tak berseliweran di antara kita.

Kita sering tak menyimak, pengertian itu sekarang pada retak, nyaris rontok. Setidaknya sejak Juli yang lalu. Majalah The Economist melukiskan adegan dramatik yang terjadi di pusat kekuasaan Amerika Serikat, negara kapitalis papan atas itu: ”Pada 13 Juli, Hank Paulson, Menteri Keuangan Amerika, berdiri di tangga departemennya seakan-akan ia menteri sebuah negara dengan ekonomi pasar yang baru timbul….”

Hari itu Paulson, pembantu Presiden Bush, mengungkapkan rencana daruratnya buat menyelamatkan Fannie Mae dan Freddie Mac, dua bisnis raksasa dalam bidang pendanaan hipotek yang tak mampu lagi membayar kewajibannya US$ 5,2 triliun. Pemerintah memakai kata ”conservatorship”. Artinya, dewan direksi dicopot, pemegang saham praktis disingkirkan, tapi perusahaan itu akan terus bekerja dengan Pemerintah jadi penyangga utangnya. Pendek kata: Pemerintah AS mengambil alih perusahaan itu—kata lain dari ”nasionalisasi”, sebuah langkah yang mirip apa yang pernah dilakukan di Indonesia dan akhir-akhir ini di Venezuela.

Tapi ini terjadi di suatu masa, di suatu tempat, di mana ”pasar” dianggap punya daya memecahkan persoalannya sendiri. Ini terjadi di sebuah era yang masih meneruskan fatwa Milton Friedman bahwa ”penyelesaian oleh Pemerintah terhadap satu soal biasanya sama buruk dengan soal itu sendiri”. Ini terjadi di sebuah perekonomian—disebut ”kapitalisme”—yang prinsipnya adalah siapa yang mau ambil untung harus berani menerima kemungkinan jatuh. Jika para direksi dan pemegang saham siap menyepak ke sana-kemari meraih laba di pasar, kenapa kini mereka harus dilindungi ketika tangan itu patah?

Di situlah ”kapitalisme” meninggalkan prinsipnya sendiri. Tapi tak berarti ”kapitalisme” di Amerika berhenti sejenak. Memang tindakan nasionalisasi di sana—terakhir dilakukan terhadap perusahaan asuransi raksasa AIG (American International Group)—menunjukkan kian besarnya peran ”Negara” dalam perekonomian Bush.

Namun kita perlu lebih saksama. Sebab yang terjadi sebenarnya sebuah simbiosis yang tak selamanya diakui antara ”Negara” dan ”pasar”. ”Nasionalisasi” terhadap Fannie dan Freddie berarti sebuah langkah menyelamatkan sejumlah pemain pasar dengan dana yang dipungut dari pajak rakyat. Dengan kata lain: yang dilakukan Pemerintah Bush adalah sebuah ”pemerataan” kerugian, bukan ”pemerataan” hak.

Hubungan simbiosis antara kedua perusahaan itu dan ”Negara” juga bisa dilihat dari segi lain: menurut laporan CNN, selama 10 tahun, Fannie dan Freddie mengeluarkan US$ 174 juta untuk melobi para politikus, untuk membangun ”iklim politik” yang ramah kepada mereka—termasuk ketika tanda-tanda keambrukan sudah terasa.

Tapi jika ”Negara” dan ”kapital”, ”pemerintah” dan ”pasar” ternyata tak sepenuhnya lagi bisa dipisahkan dengan jelas, apa yang luar biasa? Bukankah sejak abad ke-19 Marx menunjukkan bahwa ”Negara” selamanya adalah sebuah kekuasaan yang memihak kelas yang berkuasa? Dikatakan secara lain, bukankah ”Negara” tak hanya terdiri atas ”apa”, melainkan ”siapa”?

Tapi persoalan tak selesai hanya dengan satu tesis Marx. Sejarah politik makin tak mudah menentukan bagaimana sebuah kelas sosial merumuskan identitasnya—terutama ketika kaum pekerja bisa tampil lebih ”kolot” ketimbang kelompok sosial yang lain, dan ”ketidakadilan” tak hanya menyangkut ketimpangan dalam memiliki alat produksi. Mau tak mau, para analis dan pakar teori harus berhenti seperti beo yang pintar, dan berhenti memakai mantra dan makian ketika ”kapitalisme” dan ”sosialisme” begitu gampang dikatakan.

Itu tak berarti api awal yang dulu membakar perang purba itu, perang yang melahirkan mantra dan makian itu, telah sirna. Selama ketidakadilan menandai rasa sakit sejarah, api itu masih akan membakar dan perang masih akan berlangsung. Selama sejarah belum berakhir dalam mengisi pengertian yang disebut Etienne Balibar sebagai égaliberté, paduan antara ”keadilan” dan ”kebebasan”, perang tak akan padam.

Perang itu, tak selamanya dengan darah dan besi, adalah perjuangan politik. Ketidakadilan tak bisa hanya bisa diselesaikan dengan administrasi, karena administrasi ”Negara” selamanya akan terbatas dan terdorong ke arah pola yang cepat jadi aus. Ketidakadilan juga tak akan bisa diselesaikan dengan perbaikan budi pekerti, dengan mengubah atau mengalahkan orang macam Gekko.

Apalagi pergulatan ke arah keadilan dan kebebasan tak hanya terbatas dengan mengutuk Wall Street. Kita tak cukup jadi Oliver Stone.
~Majalah Tempo Edisi 31/XXXVII 22 September 2008~

[+/-] Selengkapnya...

Selasa, 18 November 2008

Lidia's Milad

Assalamualaikum Wr Wb..
Finally, dapat juga waktu buat postingan lagi, ampir dua bulan, ruang ini dibiarkan 'kosong', nggak ada yang baru, nggak da yang berubah. Emang, mood lagi nulis yang udah berkurang, kegiatan lain, kesibukan serta pelbagai alasan lain yang membetot waktu ini sehigga tuk sekedar postingan lagi nggak sempat.
Bertepatan dengan miladnya Lidia (my wife to be,...... Amin) terbersit keinginan tuk nulis lagi. Dan kebenaran postingan terakhir juga berisi tentang Milad gw. Lidia lahir tanggal 17 November 1985, it means she's 23 years old, udah bisa tu mmi! Semoga di usia yang nambah dewasa, kebaikan, kebahagiaan selalu menyertai.
Pas jam 00:00 tanggal 17 November alarm di HP berbunyi (karena emang udah di set di agenda HP), Nelpon ummi and say Happy B'day, walau lagi ngantuk, ternyata Lidia masih ingat ultahnya.
Emang nggak da yang spesial yang bisa diberikan, tapi waktu ditanya mo kado apa, si ummi jawab My All. Don't worry i'll give my all for you, only. (bahkan dengan cermin pun ku enggan berbagi!)
Ngomong tentang Lidia, kayaknya banyak hal yang tak terungkapkan, rasanya kata-kata tak cukup memadai tuk ekspresikan perasaan ini,
busyet ada tamu udahan dulu, ntar-2 disambung lagi, Anyway, Happy Birthda Lidia, just make your e'one proud of u!
wassalam.

[+/-] Selengkapnya...

Selasa, 26 Agustus 2008

My Milad...

Assalamualaikum...
Alhamdulillah, hari ini aku udah 31 thn. Syukur tak terpemanai ku ucapkan kepada Allah, sampai hari ini, di milad yang ke-31 ini Allah SWT masih memberikan nikmat yang tak terhingga, nikmat kesehatan, nikmat kehidupan, sehingga masih ada kesempatan untuk berikhtiar menjalankan tugas-2 yang masih terbengkalai.
Sebagai wish-nya ari ini ku cuma berharap semoga ke depan, hidup akan lebih baik, lebih bisa kerja lebih keras lagi, terutama lebih bisa menjalani hidup sesuai dengan tuntunan agama, n satu lagi bisa nikah di usia 31 tahun (udah telat benar sih!)
Oh ya, i ought to say thank's buat Lidia (my Gal) buat ucapan happy b'day nya (u're the 1-st) A' akan ingat wish-nya. Buat ayang yang juga ngucapin selamat pagi ini, ntar yang bang hil beliin Connellonya.
Akhirnya aku cuma berdoa semoga Allah selalu memberkahi umur yang diberikannya ini, Amiinn.
Wass.

[+/-] Selengkapnya...

Senin, 25 Agustus 2008

Tan Malaka....

Tan Malaka, Sejak Agustus Itu Agustus 11, 2008

Posted by anick in All Posts, Indonesia, Sejarah, Tokoh.
8 comments

SAYA bisa bayangkan pagi hari 17 Agustus 1945 itu, di halaman sebuah rumah di Jalan Pegangsaan, Jakarta: menjelang pukul 09:00, semua yang hadir tahu, mereka akan melakukan sesuatu yang luar biasa.

Hari itu memang ada yang menerobos dan ada yang runtuh. Yang runtuh bukan sebuah kekuasaan politik; Hindia Belanda sudah tak ada, otoritas pendudukan Jepang yang menggantikannya baru saja kalah. Yang ambruk sebuah wacana.

Sebuah wacana adalah sebuah bangunan perumusan. Tapi yang berfungsi di sini bukan sekadar bahasa dan lambang. Sebuah wacana dibangun dan ditopang kekuasaan, dan sebaliknya membangun serta menopang kekuasaan itu. Ia mencengkeram. Kita takluk dan bahkan takzim kepadanya. Sebelum 17 Agustus 1945, ia membuat ribuan manusia tak mampu menyebut diri dengan suara penuh, ”kami, bangsa Indonesia”–apalagi sebuah ”kami” yang bisa ”menyatakan kemerdekaan”.

Agustus itu memang sebuah revolusi, jika revolusi, seperti kata Bung Karno, adalah ”menjebol dan membangun”. Wacana kolonial yang menguasai penghuni wilayah yang disebut ”Hindia Belanda” jebol, berantakan. Dan ”kami, bangsa Indonesia” kian menegaskan diri.

Sebulan kemudian, 19 September 1945, dari pelbagai penjuru orang mara berduyun menghendaki satu rapat akbar untuk menegaskan ”kemerdekaan” mereka, ”Indonesia” mereka. Bahkan penguasa militer Jepang tak berdaya menahan pernyataan politik orang ramai di Lapangan Ikada itu.

Dua tahun kemudian, meletus pertempuran yang nekat, sengit, dan penuh korban, ketika ratusan pemuda melawan kekuatan militer Belanda yang hendak membuat negeri ini ”Hindia Belanda” kembali. Dari medan perang itu Pramoedya Ananta Toer mencatat dalam Di Tepi Kali Bekasi: sebuah revolusi besar sedang terjadi, ”revolusi jiwa—dari jiwa jajahan dan hamba menjadi jiwa merdeka….”.

Walhasil, sebuah subyek (”jiwa merdeka”) lahir. Agaknya itulah makna dari mereka yang gugur, terbaring, tinggal jadi ”tulang yang berserakan, antara Krawang dan Bekasi”, seperti disebut dalam sajak Chairil Anwar yang semua kita hafal. Subyek lahir sebagai sebuah laku yang ”sekali berarti/sudah itu mati”, untuk memakai kata-kata Chairil lagi dari sajak yang lain. Sebab subyek dalam revolusi adalah sebuah tindakan heroik, bukan seorang hero.

Dalam hal ini Tan Malaka benar: ”Revolusi bukanlah suatu pendapatan otak yang luar biasa, bukan hasil persediaan yang jempolan dan bukan lahir atas perintah seorang manusia yang luar biasa.”

Tan Malaka menulis kalimat itu dalam Aksi Massa yang terbit pada 1926. Dua puluh tahun kemudian memang terbukti bahwa, seperti dikatakannya pula, ”Revolusi timbul dengan sendirinya sebagai hasil dari berbagai keadaan.”

Itulah Revolusi Agustus.

Tapi kemudian tampak betapa tak mudahnya memisahkan perbuatan yang heroik dari sang X yang berbuat, yang terkadang disambut sebagai ”hero” atau ”pelopor”. Sebab tiap revolusi digerakkan oleh sebuah atau sederet pilihan + keputusan, dan tiap keputusan selalu diambil oleh satu orang atau lebih. Dan ketika revolusi hendak jadi perubahan yang berkelanjutan, ia butuh ditentukan oleh satu agenda. Ia juga akan dibentuk oleh satu pusat yang mengarahkan proses untuk melaksanakan agenda itu.

Sekitar seperempat abad setelah 1945, Bung Karno, yang ingin menegaskan bahwa Revolusi Agustus ”belum selesai”, mengutarakan sebuah rumus. Ia sebut ”Re-So-Pim”: Revolusi-Sosialisme-Pimpinan. Bagi Bung Karno, revolusi Indonesia mesti punya arah, punya ”teori”, yakni sosialisme, dan arah itu ditentukan oleh pimpinan, yakni ”Pemimpin Besar Revolusi”.

Tan Malaka tak punya rumus seperti itu. Tapi ia tetap seorang Marxis-Leninis yang yakin akan perlunya ”satu partai yang revolusioner”, yang bila berhubungan baik dengan rakyat banyak akan punya peran ”pimpinan”.

Bahwa ia percaya kepada revolusi yang ”timbul dengan sendirinya”, hasil dari ”berbagai keadaan”, menunjukkan bagaimana ia, seperti hampir tiap Marxis-Leninis, berada di antara dua sisi dialektika: di satu sisi, perlunya ”teori” atau ”kesadaran” tentang revolusi sosialis; di sisi lain, perlunya (dalam kata-kata Tan Malaka) ”pengupasan yang cocok betul atas masyarakat Indonesia”.

Di situ, ada ambiguitas. Tapi ambiguitas itu agaknya selalu menghantui agenda perubahan yang radikal ke arah pembebasan Indonesia.

l l l

TAK begitu jelas, apa yang dikerjakan Tan Malaka pada Agustus 1945. Yang bisa saya ikuti adalah yang terjadi sejak proklamasi kemerdekaan bergaung.

Beberapa pekan setelah 17 Agustus 1945, di Serang, wilayah Banten, Tan Malaka bertemu dengan Sjahrir. Mungkin itulah buat pertama kalinya tokoh kiri radikal di bawah tanah itu berembug dengan sang tokoh sosial demokrat. Tan Malaka dan Sjahrir secara ideologis berseberangan; seperti halnya tiap Marxis-Leninis, Tan Malaka menganggap seorang sosial-demokrat sejenis Yudas.

Tapi seperti dituturkan kembali oleh Abu Bakar Lubis —orang yang menyatakan pernah dapat perintah Presiden Soekarno untuk menangkap Tan Malaka—dalam pertemuan di Serang itu Tan Malaka mengajak Sjahrir untuk bersama-sama menyingkirkan Soekarno sebagai pemimpin revolusi. Menurut cerita yang diperoleh A.B. Lubis pula, Sjahrir menjawab: jika Tan Malaka bisa menunjukkan pengaruhnya sebesar 5 persen saja dari pengaruh Soekarno di kalangan rakyat, Sjahrir akan ikut bersekutu.

Ada sikap meremehkan dalam kata-kata Sjahrir itu. Konon ia juga menasihati agar Tan Malaka berkeliling Jawa untuk melihat keadaan lebih dulu sebelum ambil sikap.

Jika benar penuturan A.B. Lubis (saya baca dalam versi Inggris, dalam jurnal Indonesia, April 1992), pertemuan di Serang itu lebih berupa sebuah perselisihan: sang ”radikal” tak cocok dengan sang ”pragmatis”.

Tan Malaka tampaknya hendak menjalankan tesis Trotsky tentang ”revolusi terus-menerus”. Bagi Trotsky, di sebuah negeri seperti Rusia dan Indonesia—yang tak punya kelas borjuasi yang kuat—revolusi sosialis harus berlangsung tanpa jeda. Trotsky tak setuju dengan teori bahwa dalam masyarakat seperti Rusia dan Indonesia revolusi berlangsung dalam dua tahap: pertama, tahap ”borjuis” dan ”demokratis”; kedua, baru setelah itu, ”tahap sosialis”.

Bagi Trotsky, di negeri yang ”setengah-feodal dan setengah-kolonial”, kaum borjuis terlampau lemah untuk menyelesaikan agenda revolusi tahap pertama: membangun demokrasi, mereformasi pemilikan tanah, dan menciptakan pertumbuhan ekonomi. Maka kaum proletarlah yang harus melaksanakan revolusi itu. Begitu tercapai tujuannya, kelas buruh melanjutkan revolusi tahap kedua, ”tahap sosialis”.

Ini tentu sebuah pandangan yang terlampau radikal—bahkan bagi Rusia pada tahun 1920-an, di suatu masa ketika Lenin terpaksa harus melonggarkan kendali Negara atas kegiatan ekonomi, dan kelas borjuis muncul bersama pertumbuhan yang lebih pesat. Di Indonesia agenda Trotskyis itu bisa seperti garis yang setia kepada gairah 1945. Dilihat dari sini, niat Tan Malaka tak salah: ia, yang melihat dirinya wakil proletariat, harus menggantikan Soekarno, wakil kelas borjuis yang lemah.

Tapi Sjahrir, sang ”pragmatis”, juga benar: pengaruh Tan Malaka di kalangan rakyat tak sebanding dengan pengaruh Bung Karno. Dunia memang alot. Di sini ”pragmatisme” Sjahrir (yang juga seorang Marxis), sebenarnya tak jauh dari tesis Tan Malaka sendiri. Kita ingat tesis pengarang Madilog ini: revolusi lahir karena ”berbagai keadaan”, bukan karena adanya pemimpin dengan ”otak yang luar biasa”.

Tapi haruskah seorang revolusioner hanya mengikuti ”berbagai keadaan” di luar dirinya? György Lukács, pemikir Marxis yang oleh Partai Komunis pernah dianggap menyeleweng itu, membela dirinya dalam sebuah risalah yang dalam versi Jerman disebut Chvostismus und Dialektik, dan baru diterbitkan di Hungaria pada 1996, setelah 70 tahun dipendam.

Dari sana kita tahu, Lukács pada dasarnya dengan setia mengikuti Lenin. Ia mengecam ”chvostismus”. Kata ini pernah dipakai Lenin untuk menunjukkan salahnya mereka yang hanya ”mengekor” keadaan obyektif untuk menggerakkan revolusi. Bagi Lenin dan bagi Lukács, revolusi harus punya komponen subyektif.

Tentu, ada baku pengaruh antara dunia subyektif dan dunia obyektif; ada interaksi antara niat dan kesadaran seorang revolusioner dan ”berbagai keadaan” di luar dirinya. Tapi, kata Lukács, di saat krisis, kesadaran revolusioner itulah yang memberi arah. Penubuhannya adalah Partai Komunis.

Tapi seberapa bebaskah ”kesadaran revolusioner” itu dari wacana yang dibangun Partai itu sendiri? Saktikah Partai Komunis hingga bisa jadi subyek yang tanpa cela, sesosok hero?

Ternyata, sejarah Indonesia menunjukkan PKI juga punya batas. Partai ini harus mengakui kenyataan bahwa ia hidup di tengah ”lautan borjuis kecil”. Agar revolusi menang, ia harus bekerja sama dengan partai yang mewakili ”borjuis kecil” itu. Ia tak akan berangan-angan seperti Tan Malaka yang hendak merebut kepemimpinan Bung Karno. Di bawah Aidit, PKI bahkan akhirnya meletakkan diri di bawah wibawa Presiden itu.

Pada 1965 terbukti strategi ini gagal. PKI begitu besar tapi kehilangan kemandirian dan militansinya. Ia tak melawan pada saat yang menentukan, tatkala militer dan partai ”borjuasi kecil” yang selama ini jadi sekutunya menghantamnya. PKI terbawa patuh mengikuti jalan Bung Karno, sang Pemimpin Besar Revolusi, yang mementingkan persatuan nasional.

Terkurung di bawah wacana ”persatuan nasional”, agenda radikal tersisih dan sunyi. Terutama dari sebuah Partai yang mewakili sebuah minoritas—yakni proletariat di sebuah negeri yang tak punya mayoritas kaum buruh. Tan Malaka sendiri mencoba mengelakkan ketersisihan itu dengan tak hendak mengikuti garis Moskow, ketika pada 1922 ia menganjurkan perlunya Partai Komunis menerima kaum ”Pan-Islamis”—yang bagi kaum komunis adalah bagian dari ”borjuasi”—guna mengalahkan imperialisme.

Tapi ia juga akhirnya sendirian. Sang radikal, yang ingin mengubah dunia tanpa jeda tanpa kompromi, bergerak antara tampak dan tidak. Ia muncul menghilang bagaikan titisan dewa. Sejak Agustus 1945, Tan Malaka adalah makhluk legenda.

Sebuah legenda memang memikat. Tapi dalam pembebasan mereka yang terhina dan lapar, sang pahlawan sebaiknya mati. Revolusi tak pernah sama dengan dongeng yang sempurna.

Jakarta, 7 Agustus 2008.

~Majalah Tempo Edisi. 25/XXXVII/11 - 17 Agustus 2008~

[+/-] Selengkapnya...

Kamis, 21 Agustus 2008

Merdeka lo liak!!!




Ass.
These are other pictures...

[+/-] Selengkapnya...

Merdeka !!!!!





Ass.
Merdeka!!!!
Ini lah sebagian kemeriahan acara memperingati HUT RI ke63/2008

[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 16 Agustus 2008

Indonesia..4 Indonesia

100 tahun yang lalu, orang-orang paling pintar, cerdas, dan pemilik semangat yang luar biasa tinggi, sudah mencanangkan bahwa Indonesia harus merdeka. Merdeka yang berarti bebas dari cengkeraman penjajah, bebas dari kemiskinan dan kebodohan. Bukan hanya itu, mereka juga punya cita-cita. Bahwa bangsa ini harus menjadi bangsa yang besar, dan memang, mereka semua berambisi untuk mewujudkan mimpi itu.

Sekedar mengingatkan, 20 Mei 1908 dideklarasikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional berkat didirikannya organisasi Budi Utomo, organisasi pemuda pertama yang tidak berlandaskan etnis dan kedaerahan. Budi Utomo. Budi Utomo pun menjadi organisasi pelopor, pionir, yang menggugah masyarakat untuk mendirikan organisasi serupa daripada menyerah pada nasib: kesengsaraan, kemiskinan dan penyiksaan akibat imperalisme.

Empat tahun kemudian, didirikanlah Indische Partij oleh tiga serangkai Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), Douwes Dekker dan Dr. Cipto Mangunkusumo. Indische Partij menjadi organisasi pertama yang misi utamanya adalah mewujudkan Indonesia merdeka. Di buku yang saya baca ditulis, “Tujuan partai ini benar-benar revolusioner, karena ingin mendobrak kenyataan politik rasial yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda di Indonesia.” Ini berarti, Indische Partij sejak awal sudah berencana membawa massa menuju paradigma bahwa perbedaan adalah suatu hal yang indah, serta merupakan aset yang sudah sepatutnya dijaga oleh pemiliknya.

Lalu, apa yang ingin saya sampaikan dari tulisan ini? Indische Partij memiliki semboyan Hindia for Hindia, yang berarti “Indonesia untuk Indonesia”—sebab saat itu Indonesia masih dinamakan Hindia. Artinya, Indonesia hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang menetap dan bertempat tinggal di Indonesia tanpa terkecuali, dan tanpa memandang apapun jenis bangsanya.

Jika hendak menafsir secara bebas, Hindia for Hindia juga bisa dijadikan suatu gerakan di mana kita, sebagai bangsa Indonesia, memperjuangkan keutuhan bangsa kita sendiri. Hindia for Hindia mengajak kita untuk menjaga apa yang kita miliki, yaitu tanah air Indonesia. Sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk memakai produk-produk yang dibuat oleh penduduk lokal, karena apa yang diproduksi bangsa ini, bukankah pada awalnya dibuat untuk saudara sebangsanya?

Mohammad Hatta

Segenap tumpah darah Indonesia diciptakan Tuhan sebagai saudara. Pendahulu kita sudah menyadari hal itu. Ketika Mohammad Hatta ditangkap karena dituduh memiliki andil dalam pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI), beliau memberikan pidato pembelaan yang cemerlang berjudul “Indonesia Merdeka”. Ketika Soekarno juga ditangkap oleh Belanda pada tahun 1930 sebagai anggota Partai Nasional Indonesia (PNI), beliau pun mengumandangkan pidato pembelaan dengan judul “Indonesia Menggugat”. Mereka berdua akhirnya menjadi proklamator Indonesia, sampai-sampai disebut dwitunggal karena keduanya sama-sama bijaksana, cerdas dan nasionalis. Tapi yang paling penting, Bung Karno dan Bung Hatta sama-sama berjuang untuk Indonesia. Ketika mereka berdua dihadapkan pada pengadilan, mereka sama-sama membela Indonesia, berjuang atas nama Indonesia, bukannya membela diri sendiri.

Pada titik itu, 1908, rakyat bersatu di bawah satu nama: Indonesia. Tidak ada lagi orang-orang yang mengatasnamakan daerah dan etnisnya, apalagi atas nama dirinya sendiri. Meskipun faham yang dimiliki berbeda-beda, dari nasionalis, demokratis, sampai komunis, semuanya berjuang dengan satu kata: Indonesia.

Jadi, mengapa sekarang harus menghapus apa yang sudah para pahlawan bina? Bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya? Kita harus menunjukkan bahwa kita benar-benar menghormati jasa-jasa beliau semua. Telah satu abad berlalu, sekarang Indonesia justru terpecah belah lagi. Terlalu banyak orang yang ingin memisahkan diri dari Indonesia, dan terlalu banyak republik-republik yang telah berdiri kendati tidak secara resmi. Padahal, Indonesia adalah satu bangsa yang kaya, dan sudah seharusnya kita jaga semaksimal mungkin.

Kembali pada semboyan Hindia for Hindia, apakah kamu sudah memberi kontribusi untuk Indonesia? Selama ini, semua orang selalu saja mengeluh, betapa miskin negara ini, betapa tidak teratur negara ini.

Coba buka lemari bajumu. Apakah kamu memiliki kebaya, ataupun pakaian berbahan batik? Seberapa sering kamu memakainya? Apakah kamu malu memakainya ketika pergi bersama teman-temanmu? Mengapa harus malu? Orang India bahkan bisa pergi ke mana-mana menggunakan sari. Apakah ada kaus I ♥ DC? I ♥ NY? Mengapa kamu tidak membuat kaus I ♥ Indonesia? Bukankah itu negaramu?

Bacalah koran yang datang hari ini. Apakah kamu masih kesal karena Malaysia mengklaim lagu “Rasa Sayange” sebagai lagu nasional mereka? Mengapa? Apakah kamu hafal liriknya? Apakah kamu kesal angklung pun dicap sebagai milik mereka? Berapa kali kamu pernah memainkan angklung seumur hidupmu? Kamu marah karena tempe dipatenkan oleh Jepang? Kenapa? Bukankah selama ini kamu malu jika teman-temanmu datang ke rumah dan pembantumu hanya menyediakan tempe dan tahu?

Pergilah ke mal. Makanan apa yang kamu pilih? Di restoran mana? Sate Khas Senayan? Sari Ratu? Atau malah Sushi Tei? Bandingkan seberapa sering kamu makan di restoran mancanegara dibandingkan menyantap nasi uduk yang jauh lebih tasty dan sangat disukai turis. Pernahkah kamu membeli CD lokal yang bajakan? Kalau selalu begitu, kapan negara kita akan kaya? Kapan terakhir kali kamu berharap bisa mengunjungi Candi Borobudur? Kapan terakhir kali kamu menyeberang di zebra cross?

Apakah kamu sudah menelaah bagaimana cara kamu hidup, sebelum mulai menyalahkan orang lain dan pemerintah? Mari resapi semboyan Indonesia untuk Indonesia, dan lakukan sesuatu untuk melanjutkan perjuangan mereka semua: para pahlawan kita.


source: http://untukindonesia.blogwae.com/

[+/-] Selengkapnya...

gerakan mahasiswa tempo doeloe

March 3, 2008

Gerakan Mahasiswa ITB 1978

Filed under: MILITER, SOEHARTO — kapucino @ 8:21 pm
Tags: , ,

“Hanya Tuhan yang boleh tindas kami, itupun kalau Ia mau”

Mungkin mahasiswa ITB zaman sekarang sudah tidak mengenal lagi cerita ini. Dan mungkin juga mahasiswa-mahasiswa kampus lainnya, ketika almameter mereka mengalami tindakan represif yang sama. Tetapi gambar adalah bukti otentik bahwa benar kampus-kampus mereka pernah mencatat sejarah yang pahit.

Penolakan Soeharto di ITB tahun 1978

Penolakan Soeharto sebagai Presiden kembali di ITB, 16 Januari 1978. Dan ini berbuntut panjang pada agresi aparat keamanan masuk ke dalam kampus ITB.

Agresi Aparat masuk kampus dari gerbang

Di gambar ini adalah Boulevard - jalan yang membelah kampus ITB. Terlihat tentara berada di pintu gerbang utama kampus, siap merangsek ke dalam kampus.

Pemeriksaan KTM oleh aparat

Digambar ini, mahasiswa di pagar betis dan dilakukan pemeriksaan KTM.

Penjagaan gerbang-gerbang

Penjagaan gerbang-gerbang kampus sejak suksesnya invasi aparat ke dalam kampus.

Pemeriksaan massal

Pemeriksaan massal yang berujung pada penahanan beberapa mahasiswa.

  • Penolakan Soeharto : 16 Januari 1978
  • Agresi Militer Pertama : 1 Februari 1978
  • Agresi Militer Kedua : 2 - 9 februari 1978

Sebagian orang masih mengingat kasus NKK - BKK di era 70-an ini, dikenal dengan nama Normalisasi Kehidupan Kampus. Awal dari infiltrasi kekuatan politik penguasa Orde Baru dalam struktur kehidupan kampus. Dimana adanya bentukan Senat-senat di dalam kampus oleh pemerintah untuk mengontrol kehidupan mahasiswa.

Photo lainnya dari era-70-an.

Prosesi pemakaman salah satu korban

Prosesi pemakaman Rene Conrad, korban penembakan karena gesekan mahasiswa dengan militer di tahun 1970,

Ibu Rene Conrad dan Kapolri

Ibu dari Rene Conrad menunjuk Awaludin Jamin, Kapolri saat itu.

Sumber Photo : http://gerakanmahasiswa78.blogspot.com (lebih lengkap dalam blog tersebut)

[+/-] Selengkapnya...

Kamis, 14 Agustus 2008

Ngarai Sianok.... (Sianok Canyon)






Ass.
Pernah dengar Nagari Sianok (Sianok Canyon)?
Salah satu objek wisata di Kota Bukittinggi, ini lho sebagian gambarnya, sempat-2 in datang ya!

[+/-] Selengkapnya...

Imagine Day Study Tour




Ass. Ari Minggu kemaren tanggal 10 Agustus kami keluarga besar LPK SIEC ikut study tour ke Bukittinggi, ini sebagian fotonya

[+/-] Selengkapnya...

Senin, 21 Juli 2008

barakallaahu...... 4 ipank

barakallaahu laka
wa baraka 'alaika
wa jama'a bainakuma fii khair...

Ass.
Malam ini, baru balek dari tempat ipank. Hari ini pesta pernikahannya dengan Desy. Sekali lagi doa diatas dipanjatkan semoga Allah memberkahi kedua penganten dan mendapat kebaikan sampai akhir, menjadi keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Amiin.
Satu lagi salah seorang anggota di komunitas Iqra' melepas masa lajangnya. Maaf kalau nggak sempat jadi urang mudo malam ini ndo (i ought to use this call 4 him, karena dia emang mando gw)
Semoga juga ini jadi motivasi buat semua jomblo yang ada di Iqra' Amiinn.
Wass.

[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 19 Juli 2008

others pics of FC SIEC



Ass.
Gbr diatas waktu bibie ngangkat Piala, dan dibawah our hero kamek yang tampil bagus bangget waktu pertandingan mesti diselesaikan dengan adu penalti.

Wass

[+/-] Selengkapnya...

Kamis, 17 Juli 2008

here we are.... FC SIEC


Ass.
Ini lho pemain FC SIEC
Berdiri (ki-ka) : Ajo (manajer), Kamek, Ibnu, twenti, Ir, bibie, master
Duduk (ki-ka) : Valent, Ad, Da Sal, Awal, Da Ad, Nanang
Wass.

[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 16 Juli 2008

FC SIEC.....

Ass.
FC SIEC tu sebenarnya bukan nama klub profesional, itu hanya nama imajiner buat klub kami. Klub sepakbola ini berawal dari teman-teman yang ngumpul di Iqra', yang punya hobby maen bola, tapi lapangan bola yang represesntatif di LA cuman ada satu, dan rata-2 yang ngumpul di Iqra' udah nggak kuat lagi maen di lapangan yang besar, jadinya kami main 'futsal-2 an' di depan SD 01 LA,
Enak juga main futsal-2 an tersebut (maksimalnya cuma ada 6 pemain 1 tim) sekedar ngeluarin keringat disore hari, kian hari peminatnya kian banyak, terkadang terpaksa dilakukan sistem siapa kalah keluar, artinya jika terjadi gol, tim yang kemasukan terpaksa digantikan dengan pemain yang nunggu antrian.
Berangkat dari hal tersebut, terkadang kita ikut/diundang oleh kejuaraan kecil-2 an di sekitar LA. Dari sekian sering kejuaraan yang diikuti, baru-2 ini FC SIEC berhasil jadi juara di daerah Koto Buruk. Jadi di Iqra' udah ada Piala stand by satu, hasil dari perjuangan rekan-2 di Iqra'. Sayangnya kali ini nggak bisa postingin foto-2nya, ntarlah diposting lagi.
Jadi kalau ada tim yang mo latih tanding, atau yang ngada in kejuaraan Bola boleh ngundang tim kami, just contact me,
Wassalam

[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 12 Juli 2008

IRISH by: GOO GOO DOLLS

And I'd give up forever to touch you
'Cause I know that you feel me somehow
You're the closest to heaven that I'll ever be
And I don't want to go home right now

And all I can taste is this moment
And all I can breathe is your life
'Cause sooner or later it's over
I just don't want to miss you tonight

And I don't want the world to see me
'Cause I don't think that they'd understand
When everything's made to be broken
I just want you to know who I am

And you can't fight the tears that ain't coming
Or the moment of truth in your lies
When everything feels like the movies
And you bleed just to know you're alive

And I don't want the world to see me
'Cause I don't think that they'd understand
When everything's made to be broken
I just want you to know who I am

(break and solo)

And I don't want the world to see me
'Cause I don't think that they'd understand
When everything's made to be broken
I just want you to know who I am

And I don't want the world to see me
'Cause I don't think that they'd understand
When everything's made to be broken
I just want you to know who I am

I just want you to know who I am
I just want you to know who I am
I just want you to know who I am

[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 09 Juli 2008

PLN,1 more....

Assalamualaikum Wr Wb.
What a hot day, padahal mo k padang, ngambil monitor, dvd-rw, mouse, meja, keyboard, etc. Tapi ari asli panas banget! moga-2 bentar lagi bisa lebih sejuk.
Oh, ya just now, barusan diskusi sama Pak Yos. we talk manything, ternyata asyik juga ngomong-2 ama pak yos. Mungkin karena telah balik dari negara Amerika, dia lebih open mind, lebih egaliter dan demokratis melihat segala sesuatunya.
Sampai kita diskusi tentang PLN (ye... kok nggak enak banget dengar nama tu ya). Semalam lampu mati sampai jam 12-an, pagi-2 banget tadi udah mati, ntar jam berapa ya?
Kemaren ada beberapa orang di Iqra' punya ide, gmana kalau bulan ini kita sepakat nggak bayar rekening listrik. Kira-2 ada nggak peminatnya ya? Gw yakin kalau kita nunggak pasti PLN bakal marah banget. Tapi yang gw tanya ada nggak PLN ngasih kompensasi kepada pelanggan yang dirugikan karena kehilangan pemasukan/omset karena listrik ngadat, ada nggak PLN ngganti rugi barang elektronik rusak, karena pemadaman yang mendadak, PLN berempati nggak kalau pelanggan mesti bertengkar kustomernya karena terganggu aliran listrik yang macet, Ada nggak???????
Kata Pak yos di negara Amerika, hal demikian diatur, konsumen bukan hanya dituntu membayar kewajiban, tapi mereka punya hak yang bisa ditagih, Di Indonesia???
Kalaulah seandainya krisis listrik ini berlangsung sampai 3 bulan, trus PLN nggak ngasih kompensasi sedikit pun, gw doain semoga para Direksi PLN, yang mengatur tentang kebijakan listrik di negara/propinsi ini, yang korup pada PLN (karena ini salah satu faktor utamanya nih) bisa masyuk syurga............................., Amii....nnnn!

Wass.

[+/-] Selengkapnya...

Selasa, 08 Juli 2008

PLN kapan profesional nya nih?

Ass.
Sumatera Krisis listrik. Pemadaman bergilir jadi solusi yang diberikan PLN (Perusahaan Listrik Negara) kepada para konsumennya. Nah, rela nggak rela para penikmat listrik di Sumbar mesti dapat giliran pemadaman listrik, lamanya sih lumayan, untuk ari ni aja di tempat gw matinya ada 6 jam.
6 jam itu sama dengan 1/4 hari. Di tengah zaman seperti ini, kebayang nggak kalau idup nggak pake listrik? Ntahlah sampai kapan kejadian ini berlangsung. Padahal di Sumbar nih punya Pembangkit listrik sendiri, yang katanya didistrubiskan pula ke daerah-2 tetangga. Gimana bisa berbagi listrik dengan orang-2 kalau ternyata buat daerah sendiri tak terentaskan.
Sayangnya kompensasi untuk para pelanggan tidak pernah ada. PLN kalau ada gangguan (yang sekarang nih alasan nya itu) hanya cukup dengan pemberitahuan tanpa ada kompensasi sedikitpun. Jujur aja duit yang melayang karena kehilangan listrik selama 6 jam itu cukup lumayan, bisa lah bayar rekening listrik 1 bulan. Pernah nggak ya PLN mikirin itu?
Gw cuman berarap, krisis ini cepat berlalu. Trus PLN meningkat profesionalitasnya. Amiin.
Wassalam.

[+/-] Selengkapnya...

Minggu, 06 Juli 2008

Sunday Morning....


Ass.
Pagi nih cerah banget, sun is shining, bird is singing, tadi pagi udah kencing....
Ari ni di depan komputer nih ada Trio LIngua, masih ingat kan, tapi anggota nya sekarang udah beda,
Trio Lingua LA tu anggotanya: Bang Donk (the most handsome man here!), Iyha imuut, dan Iqra'
Tampangnya oke-2 kok:
Tapi kalo mo nanggap Lingua LA, cukup hubungi aja bang Donk, dia leader kita kok!
CP: 0751 8232367, 081363568007

[+/-] Selengkapnya...

be wisdom.....

Ass.

Semakin panjang usia kita, semakin panjang pula catatan pengalaman hidup kita. bagi mereka yang mau memetik pelajaran dan pengalamannya, maka pengalaman jadi kekayaan yang unik baginya. usia membawanya pada kebajikan. sedangkan bagi mereka yang acuh, pengalaman tak lebih dari goresan diatas pasir pantai. usia tak menjamin apa apa selain ketuaan belaka baginya.
meski kita sama sama di naungi oleh langit yang sama, meski kita sama sama diterangi oleh cahaya mentari yang sama, meski kita sama sama digelapi malam yang sama, namun kita tak pernah sama dalam mencerap semua itu. kita melihat cakrawala dari ketinggian yang berbeda. kita melangkah dijalan setapak dengan bobot yang berbeda.
kita mengisi ruang dan waktu dengan besar tubuh yang berbeda pula. maka, meski kita lahir di bumi yang satu, namun kita hidup didunia yang berbeda beda. kita mempunyai sidik dunia pikiran yang tak sama bagi seiap orang. keunikan itu takkan banyak berarti bila tak menjadi kekayaan bagi kita, dan kekayaan itu tak banyak bermakna bila tak membuat diri kita semakin bijak bestari.....
wass

Source: http://www.betamedialink.blogspot.com/

[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 05 Juli 2008

barakallaahu....

barakallaahu laka
wa baraka 'alaika
wa jama'a bainakuma fii khair

Ass.
Doa diatas biasa diucapkan untuk mendoakan penganten yang merayakan pernikahan/perkawinan mereka, intinya sih mendoakan semoga Allah memberkahi pernikahan mereka. Doa diatas gw ucapkan kepada ante. Malam ini gw pergi ke tempat pesta pernikahan ante (Sri Dewi Lona, A. Md) dengan Satria Baja Hitam eh Satria Doni. Waktu tuh lampu lagi mati, tapi ternyata tidak mengurangi kemeriahan pesta mereka. Kedua mempelai tampak cantik dan gagah bangget. Lha iya lah mereka kan jadi Raja dan Ratu sehari (atau dua ari kali!)
Oh ya, gw arus nulis ini karena emang si ante pernah jadi yang istimewa, walau ternyata ketetapan Tuhan menggariskan dia emang bukan jodoh gw. Dan jujur aja, gw udah niat untuk ngasih kado bagi ante, setelah gw cerita ama Lidia, dia nyarankan untuk ngasih kado buku Kado Perkawinan karangan siapa ya, forget deh. Tapi setelah dipikir-2, diminta pendapat ama orang-2 (specially my lovely beauty sister, ayang 'n ira), dan pemikiran ulang Lidia, kado tersebut nggak jadi dikasihkan, takutnya nanti terjadi fitnah, salah apresiasi dan lain-2.
Oh ya gw kesana bersama Dodit (one of Ante's classmates), awalnya sih udah ngajak Lidia, tapi ternyata dianya nggak mau (dan ini ternyata jadi suatu hikmah bagi gw tentang 'wanita') I ought to say thank's to Dodit, kalau gw sendiri kesana kayaknya nggak deh.
Finally, however gw arus ucapin selamat ama Ante, semoga ante bisa jadi istri yang shalehah, bisa tercipta keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah, Ami...inn.
Wassalam.

[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 02 Juli 2008

Finally, Espana...


Assalamualaikum...
Euro 2008 telah berakhir, para seniman lapangan bola benua biru tersebut telah berakhir menampilkan kepiawaiannya. Telah banyak drama, kejutan serta keharuan yang terlahir disana.
Bagaimanapun Sepakbola kaya'nya jadi magnet yang sangat luar biasa, tak kurang seluruh lapisan masyarakat yang terbius demamnya, dari Raja, Kanselir, MEnteri, Tentara, PNS bahkan rakyat kecil pun harus terseret biusnya. Dan satu lagi terbukti olah raga bola sepak ini juga digandrungi para kaum hawa, bisa kita lihat di TV, banyak banget suppoerter dari kaum ini, bahkan Kanselir Jerman yang cewek tuh, terlihat sangat atunsias sekali menyaksikan/supoort tim Panser.
Finally, drama yang ampir 1 bulan ini dimenangi oleh Tim Matador. Viva Spanyol!
TErbukti tim racikan opa Aragones berhasil mengatasi tekanan Euro 2008
sekali lagi VIVA ESPANA!

[+/-] Selengkapnya...

Kamis, 26 Juni 2008

getting Paket (Paket C taw Paket B nih..)

Assalamualaikum Wr Wb
Hi, Pagi ini gw mo nulis tentang paket, bukan sembarang paket sih, tapi tentang Paket B dan Paket C (kalau Paket B tu, setara SLTP kalau C setara SLTA), cerita nya gini. Secara, gw yang mempunyai Lembaga Pendidikan berhak untuk mengajukan proposal untuk penyelenggaraan Paket Belajar baik yang A (kalau ini setingkat SD), B dan C. Jadi LPK SIEC Padang Pariaman mengajukan usul untuk penyelenggaraan kegiatan ini.
Actually gw ngusulin untuk penyelenggaraan Paket C, karena hemat gw, di daerah gw masih banyak orang yang tidak menamatkan SLTA atau tidak mempunyai ijazah SLTA, nah dalam rangka urug serta dalam pengentasan ini, maka LPK SIEC Padang Pariaman mengajukan usul penyelenggaraan Paket C Persiapan Ujian kepada Dinas Pendidikan Nasional. Proposal ini gw ajukan langsung ke tingkat pusat, jadi eksekutornya nanti adalah pihak pusat, mungkin dananya diambil dari APBN kali.
Proposal gw berikan melalui perantara yang mempunai koneksi ke Jakarta (ari gini kalo nggak ada koneksi emang bisa), dan menurut perantara itu kayaknya proposal mendapat apresiasi yang cukup lumayan, jadi boleh dibilang proposal gw approved, tapi sayangnya, ada perubahan dikit, proposal gw tu diminta untuk jadi menyelenggarakan program Paket B, jadi bingung juga nih, kalau menyelenggarakan Paket B berarti arus mencari warga belajar lagi. tapi kalau nggak diterima nggak enak juga. Tapi finally, gw terima, Insya Allah besok penandatanganan MoU nya, karena menurut perantara gw tuh, Paket C bisa diselenggarakan tinggal bikin berita acaranya aja,
Semoga paket B ini bermanfaat....
Wassalam

[+/-] Selengkapnya...

My Nephews


Ass.
hi, ini lah mereka

[+/-] Selengkapnya...

Selasa, 24 Juni 2008

RAPIMNAS HIPKI


Assalamualaikum Wr Wb
Pada tanggal 14 - 15 Juni 2008 kemaren, saya berkesempatan untuk mengikuti Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) Himpunan Penyelenggara Pelatihan & Kursus Indonesia (HIPKI) di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih Jakarta. Berdua dengan Bapak Tasrial (utusan Lembaga TTC Kayu Tanam) kami menjadi bagian rombongan dari Dewan Pengurus Daerah (DPD) Sumatera Barat. Menilik dari jumlah rombongan DPD-DPD yang datang rombongan dari Sumatera Barat cukup besar ada 18 orang, mungkin karena Ketua Umumnya (Bpk. Drs. Dasril Y Rangkuti) dari Sumbar kali, mungkin yang terbanyak kali.
Banyak kegiatan yang dilakukan, dimulai dari acara Kartini Award (penyerahan penghargaan kepada Pimpinan Kursus dari Kaum Perempuan yang berprestasi, sayangnya 'Kartono' Award nggak ada), Bedah buku Bapak Ketum (oh ya tiap peserta dikasih buku gratis lho, saya dapat 3 malah) sampai acara sidang-2 pleno (yang jujur aja bosenin).
Acara ini dibuka secara resmi oleh Bapak Dirjen Binsus dan Kelembagaan, seyogianya Bapak Menteri yang akan membuka, karena satu dan lain hal maka Bapak Menteri diwakili oleh Bapak Dirjen.
Secara Umum acaranya sih seremonial banget, nggak banyak hal yang menarik, cuman yang menarik kali, bahwa kita bisa bertemu dengan rekan-rekan DPD se Indonesia, dari Aceh sampai ke Papua. Sebagai seorang pengamat orang, ciee.... menarik juga berinteraksi dengan orang-2 yang berlainan secara kultural dan karakter. Kebetulan kami satu kamar ber-4, (saya, Pak Tasrial, Bapak Sugeng dari Jateng dan Bapak Syahrial dari Cianjur), dan ternyata asyik juga sekamar dengan orang Jawa. Mereka ramah-2, baik-2, telaten, dan disiplin. terbukti mereka paling nyinyir kalau kita terlambat masuk aula pertemuan.
Satu hal lagi yang menarik, pada kesempatan itu, saya bertemu dengan para pendekar-2 kursus. orang-2 yang berhasil dalam membesarkan kursus, Mulai dari Bapak Syahrial Yusuf (bossnya LP3I), Bapak Bagia (juragannya Teknos), Bapak Ali Badaruddin (Ownernya LPIA) serta Bapak Bapak Nasrullah Yusuf (komandannya Teknokrat). Tapi jujur aja saya salut sama dua nama terakhir bukan karena Bapak Ali Badaruddin sebagai Ketua Panitia, Atau Bapak Nasrullah Yusuf menjabat juga sebagai Ketua DPP HISPPI (Himpunan Seluruh Pengajar dan Penguji Indonesia) tapi memang sosok beliau berdua sungguh memikat. Sebagai Pimpinan Kursus mereka telah tergolong sukses, bahkan dengan rekan dari DPD saya coba-2 menghitung pendapatan Bapak Nasrullah tidak kurang dari 300 jt per bulan, sedangkan Bapak Ali Badaruddin lembaganya telah menjadi lembaga yang mempunyai cabang di banyak propinsi. Tapi mereka tetap menjadi pribadi yang low profile, pribadi yang tawadhu', saya tahu persis Bapak Ali Badaruddin tu, shalatnya khusyu' banget. Tidak terkesan sombong, atau jumawa dalam tutur katanya.
Kayaknya, mesti banyak belajar dari tokoh-2 tersebut nih.
Oh ya, Acara HIPKI ditutup dengan memberikan rekomendasi kepada DPP HIPKI, antara lain untuk tetap terus berjuang, sebagai wadah dari pengelola Kursus se Indonesia dalam memperjuangkan aspirasinya terutama terhadap kebijakan-2 Pemerintah yang memang terkadang tidak seirama dengan dunia pendidikan Luar Sekolah. Karena Pendidikan Non Formal sesuai dengan yang diamanahkan UU Sisdiknas mempunyai peranan yang tidak kalah pentingnya dengan Pendidikan Formal.
Juga Rapimnas merekomendasikan kepada seluruh DPD untuk tetap meningkatnya kompetensi para penyelenggara Kursus sehingga Kursus dapat memberikan satu pencerahan di dalam carut marut dunia pendidikan kita.
Acara ini ditutup dengan Photo bersama dan ditutup secara resmi oleh Bapak Drs. Dasril Y Rangkuti selaku Ketua Umum HIPKI.

[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 11 Juni 2008

Welcome Euro 2008

Assalamualaikum Wr Wb
Finally, Euro 2008 akhirnya datang juga, artinya musim begadang mesti dilewatin lagi, artinya malam-2 di Iqra' Computer akan lebih ramai. Ayo, sapa jagoannya, Gw sih dari dulu tetap Belanda, semoga anak asuhan Marco Van Basten bisa jawara kali ini, jadi memori 20 tahun ini bisa diulang,
Wass

[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 31 Mei 2008

this Saturday Night......

Assalamualaikum Wr Wb....
This Saturday Night! Ini kan Malam Minggu, gitu kira-2 bahasa kita, artinya besok ari Minggu, you know lah I hate Sunday.... Tapi malam ini gw aman-2 aja kok, Oh ya kemaren komputer buat Iwa-k udah datang, gimana bro, kita installin lagi?, smoga usahanya ntar baek-2 aja,
Oh ya yadi sore si Apit nelpon, asli suprised bangget, (kemana aja diak, kok nggak ada kabar), pertamanya sih dia sms, berhubung karena nomornya udah nggak ada di memori hp gw, jadi nggak tau dari sapa? katanya dia mimpi kalau gw sama ajo lagi coba nahan oto di tepi jurang (what a dream!) jadi feelnya macam-macam, jadi dia nelpon (ternyata masih ada nomor dahil ya pit)
Karena gw penasaran gw telpon balik, ternyata emang si Apit, dan berhubung udah lama..aaa... bangggee...tt nggak ngomong, jadi ngomongnya agak panjang deh, nanya-2 gimana kabar, kabar anaknya (berhubung dia udah punya anak, sapa ya nama anaknya, kalau nggak salah si Zidane), kabar amak, and all her family, yah semua baik-2 aja. Gw juga nanya, napa sih kok nggak pernah ke SIEC lagi, dan satu lagi ternyata dia salah seorang pengajar di TCC (lembaganya Bu Sophie) Kayu Tanam, tapi kok nggak pernah ikut-ikut acara-acara HIPKI, atau HISPPI.
cerita punya cerita............ternyata emang dia ada masalah, sayangnya hal tersebut gak bisa dijelasin di blog ini, gw cuma berarap masalah si Apit cepat selesai, semoga keluarganya menjadi tentram, bahagia, bisa membesarkan anak-anak dengan baik sehingga jadi anak yang saleh dan salehah! amiii..nn.
Oh, ya si Lidia... (cie...kalau nulis ini jadi semangat nih) kemaren ada acara lagi di Payakumbuh, kayaknya lanjutan acara kemaren-kemaren, acaranya sih wawancara doang di daerah Situjuh. Sayang, Dia nya nggak singgah di monumen Situjuh, padahal itu salah satu monumen, perlambang perlawanan rakyat Situjuh, Payakumbuh terhadap pendudukan Belanda. Acaranya ada dua hari, Rabu ama Kamis, perginya sih bersama si Rahmi (kalian dwi tunggal kali!) dan Alhamdulillah, everything's OK, sampai Lidianya nyampe di rumah. Yang mo gw nulis, dan ini jadi salah satu hal lagi yang bikin gw yakin banget terhadap pilihan gw,
yaitu...
ketika mo balik dari Payakumbuh, gw ampir 'menemani' nya sepanjang perjalanan pulangnya, kira-2 ada satu jam an lah kita telp.-2an, maksud gw biar Dia nggak bete aja, dia kan pulang sendirian karena si Rahmi udah balik ke Solok, dan Dia kan nggak tahanan kalo naik mobil, kebiasaan mual (dan mabok trus muntah) lumayan juga lah, jadi biar rame gw utus suara gw nemanin. Dan udah nyampe di rumahnya, Dia ngomong tepatnya sih ngingatin gw (sebenarnya kita) kalau kita mesti membatasin percakapan, karena emang takutnya kita udah nyampe pada batas-2 yang belum dibolehkan. Jadi masuk mawadah nantinya, kita kan mesti mempertanggungjawakan segala hal nantinya kepada Sang Khalik, dengan bahasa yang tepat Dia coba ngingatin kita, dan absolutely gw setuju a hundred percent. Karena emang kita udah komitmen, kita harus jaga hubungan ini dengan border yang tepat, Ya nggak, Pokoke Aa' setuju Dia, sekali lagi Thank's, 4 remind us!!! semoga selalu terjagalah hubungan ini.
Busyet, satu lagi nih, ceritain nggak ya... ceritain aja ya. Gini Bapak Drs. Rosman our Big Boss sayangnya my respect (n friends) udah banyak banget berkurang karena kasus Poligaminya, punya maksud, maksudnya sih baik dan gw arus ngucapin Thank's so much, yaitu menjodohkan gw dengan adiknya Bang Buyung (angus), tapi gimana ya, seharusnya dia udah tahu tuh kalo gw nggak suka n nrima, apa harus dengan penjelasan verbal, kali ya? Dan tadi siang Dia ngasihkan foto si cewek, Tapi gimana ya, sekali lagi gw sih bukannya nolak, tapi dalam hal ini, rasanya sih gw masih punya hak untuk nyari sendiri, merangkai sendiri, emang beberapa kali gw coba untuk nyari, ngerangkai dan emang belum ada yang sampai ke tujuan, tapi gw yakin itu karena Sang Pengatur belum memberikan, dan sekarang ini gw udah punya pilihan, dan dalam proses merangkai, dan ampir di setiap doa gw, gw arap ini adalah pilihan terakhir, Amin. jadi Please deh Pak, mungkin tuh cewek bisa dapetin yang lebih baik dari gw. Oh ya, gitu aja dulu deh, ntar-2 disambung lagi...
Wassalam.

[+/-] Selengkapnya...

Senin, 26 Mei 2008

so...what?

Assalamualaikum Wr Wb....
Lama banget rasanya, tidak menulis di blog ini, Alhamdulillah kali ini ada kesempatan untuk nulis, abis bikin Price List komputer dan Laptop (untuang-2 laku, Amii...nn) jadi kepengen nulis lagi.
Banyak hal sebenarnya yang pengen ditulis, jadi nggak tau mo mulai dari mana.
Ari ini gw lumayan sibuk, meskipun nggak ada yang istimewa, just routine activities. Tapi tadi sore sempat main futsal, wuiih, asli capek bangget, karena udah lama banget nggak main, jadi pas main tadi kerasa banget capeknya. Semoga ari-2 ke depan kegiatan ini bisa terus dilaksanakan. Badan enak aja rasanya kalau sore ari bisa olahraga.
Oh ya, Mr Iwa-K udah mulai siap warnetnya (udah 80% lah), dan gw udah ngorder barang pada si Mul di Mangga Dua buat warnetnya Iwa-K, semoga sukses aja bro!
Ye.., ada tamu gw nih, segini aja dulu ya
Wassalam.

[+/-] Selengkapnya...

Minggu, 18 Mei 2008

may, this' a nice Sunday

Assalamualaikum....
Hari ni hari Minggu, udah jam 10:00, gw belum mandi, lagi sendirian di Iqra' (e'body's gone...) dan nggak tau mo ngapa, Gini deh kalau ari Minggu. Kadang berharap ada yang ngajak kemana kek, atau ngapain kek yang penting I get activities...
Tapi ari ini sebenarnya gw juga ada acara pi ntar siang... Pergi baralek ke tempat Pak Irwan Kinun, ye..... mesti make baju batik juga nih. Nggak pa-2 deh, atleast ari ini gw ada acara, oh ya buat semua semoga ari minggu kali ini cerah, secerah Mentari di luar...
wassalam...

[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 17 Mei 2008

whadda..?

Assalamualaikum..
Terbukti kan kalau ternyata memang untuk bisa nulis tiap ari di blog ini nggak juga bisa-bisa, padahal niatan awalnya memang mesti tiap ari, nggak tau napa, mungkin inkonsistensi niat, atau waktu nya yang nggak pernah pas....
whatever lah yang pasti kali gw nulis lagi di blog ini...
mesti nulis dari mana ya,? Oh ya senja tadi gw nonton pertandingan Piala Thomas antara Tim Indonesia VS Korea, sayangnya Tim Indonesia mesti ngalah 3-0, (Sony, Markus/Hendrawan dan Taufik Hidayat mesti keok sama jagoan Korea) padahal moment Piala Thomas dan Uber kali ini udah bagus, bertepatan dengan 100 tahun Our National Awakening. Tapi mo apa dikata, kalah ya kalah semoga tahun-2 ke depan prestasi olahraga kebanggaan negeri ini bisa bangkit. Oh ya besok ada pertandingan Final Piala Uber, antara Indonesia VS China, bisa nggak Pia Zubadiah dkk bikin kejutan, karena di atas kertas tim dari Tirai Bambu ini menang dari Merah Putih, kali aja Susi Susanti yang dipercayai memanajeri Tim Uber kita kali ini punya racikan khusus buat nundukin Srikandi-2 negeri Tiongkok tersebut, semoga.... sehingga kekecewaan yang didapati dari hasil Piala Thomas dapat terobati, Ami..n.
Tulis apa lagi ya..? Oh ya mungkin tentang Lidia (my wife to be...) ini lho my great inspiration saat ini. Sebenarnya menurut gw progress hubungan kami udah bagus, artinya we've know each other (terutama tentang perasaan), ada satu sms paling indah yang gw terima dari Dia kalau nggak salah redaksinya... dengan Basmalah Dia terima aa' jadi my husband to be......... cie... gak tau berapa kali ya gw baca sms itu. Tapi mudah-2 an ni awal yang baik buat rencana besar gw (dan mudah-2an Dia juga) ke depan, smoga selalu dibingkai dengan Ridho Allah (coba', Dia nrima gw sbagai her husband to be aja dengan Basmallah), yang jelas Do'a gw ba'da shalat udah nambah satu, he..he...he...
Oh ya kemaren juga Dia nulis... (I like u'r style 2 express ....), gw kira sih tentang pengalamannya di Payakumbuh (i asked it!) ternyata tentang .... Dia dan perasaannya. Dan gw baca tulisan yang berjudul sekilas info (kok kaya acara tv ya?) mungkin udah hundred times, Isinya sih tentang Dia's experiences (yg kaya'nya gak usah ditulis disini nih), feel n others dan tentunya buat gw (cie..) tapi yang paling gw suka tu yang ini nih.. mungkin apa yang Aa’ rasa dan yang Aa’ inginkan ga jauh beda ma keinginan ana,... dan ......Makasi atas pengertian Aa’ and I HOPE ALLAH MAKE OUR DREAM COME TRUE….AMIN.
Jujur aja inilah yang mungkin buat hubungan gw dengan Lidia ini kerasa beda, Dia selalu membingkainya dengan bingkai yang tepat, bingkai Ridho dari Sang Kuasa, Sang Penguasa Hati. Ini yang buat motivasi diri menjadi lebih. Karena gw ngedapetin kekuatan untuk bisa jadi insan yang lebih baik, try to better each day.
Dan dari komunikasi kita, gw tau kalau Dia lagi mendalamin perasaannya, ngumpulin keyakinan dan meng-azzam-kan (kok jadi ingat Ketika Cinta Bertasbihnya Kang Abik ya?) niat dalam merangkai sebuah biduk keluarga yang sakinah.
Mau nggak mau gw mesti banyak berubah, banyak hal yang mesti dipenuhi tentunya untuk jadi seorang Imam buat Lidia. Karena memang banyak hal juga yang belum gw bisa, kadang penyakit loss motivation, blank idea, low confidence dan sifat-2 nggak baik masih banyak melekat di diri ini. Semoga, sekali lagi mudah-2 an Allah Ridho, dan memberikan kekuatan kepada gw dan Lidia untuk selalu berikhtiar dalam perbaikan diri sehingga pada waktunya (jgn lama-2 ya..) kami siap untuk jadi pasangan yang saling melengkapi (yang jelas salah satu syarat untuk menggenapkan agama masing-2 udah terlaksana... ) terutama dalam jalan Da'wah sebagai misi utama insan di muka bumi ini. Amiii...nn (yg sempat baca blog ini doa'in juga ya, thanks b4...)
I think that's all 4 2day, semoga ari-2 lain gw bisa lebih kreatif dalam nulis di blog ini.
Wassalam.

[+/-] Selengkapnya...

Senin, 12 Mei 2008

udah cukup larut

Ass.
Hari udah jam 12:09, pi belum juga tidur, emang belum bisa, lagian gi ada pekerjaan dikit lagi. Komputer kantor camat yang diserang 'virus' Godham (sapa sih yang ciptain virus mematikan ini?) mesti diselesaikan (coki lagi update AVG, semoga dengan cara ini bisa teratasi, pi jgn lupa scan dalam safe mode), kalau nggak selesai, bisa-2 kantor camatnya ngadat.....
Ari ini cukup banyak juga kegiatan, mulai dari ngantarin komputer yang dibeli ni Rina, pergi baralek t4 bu Mar (urang juo baru lai..... kapan man?) sampai sekarang mesti nyelesaian komputer kantor Camat, lelah juga deh, pi gimana lagi this' my job!, ya nggak?.
Oh ya gw ada berita bagus nih, 1-st, finally MU jadi juara di English Premierle League, jadi para pendukung Chelsea mesti nrima kenyataan bahwa klub kesayangannya mesti finish urutan 2, Bravo MU!, dari awal emang prediksi gw pasukan Fergie's babes bakalan jadi jawara Liga Inggris meskipun kepastiannya arus nunggu sampai pekan terakhir. Gol Christiano Ronaldo dan Ryan Giggs memastikan gelar ini kembali ke Old Trafford, semoga anak-anak Mancherster ini juga bisa bawa Piala Champions ke ranah Inggris di pertandingan Final di Stadion Luzhny Moskow tanggal 22 Mei 2008, yang sekali lagi mesti ngelawan pasukan Chelsea, prediksi gw nih MU bakal menang lagi, skornya terserah lah.....
2-nd, pasukan Thomas Indonesia akhirnya walau dengan susah payah bisa ngatasin tim Thailand dengan skor 3-2, walau arus ketinggalan 1-0, dan 2-1. Nggak tau, kenapa Tunggal-tunggal Indonesia (Sonny ama Taufik bisa kalah ama pemain Thailand) penampilannya bisa down, untung Ada Simon Santoso yang jadi pahlawan malam ini, mungkin lagi demam panggung, pi jangan terulang lagilah.... nggak kebayang kalau Indonesia bisa kalah dari Thailand di cabang Badminton, Apa kata dunia??
Anyway coki udah siap nge-update AVG nya, gw mesti kerja lagi, gw udah janji ma Pak Camat, komputernya mesti kelar malam ini, semoga bisa dapat istirahat lah, lagian besok kan mesti ndampingin Lidia 'privat' komputer. Dan yang ini nggak boleh ketinggalan nih, I always wait for these moments (beside u Dia...) Gini aja dulu ya..
Wass.

[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 09 Mei 2008

sms merah, sms merah muda, sms santet,..... bbm mo naik

Assalamualaikum
Habis makan nasi goreng sama pak Os dan Anggai, nggak tau nih perut terasa lapar aja, padahal udah mo tidur tadi, sambil baca Laskar Pelangi (finally, bisa juga baca buku ini, kabarnya the most powerful novel yang pernah ada di Indonesia) baru baca 1/4 nya aja udah terkesima....
Karena baru sudah makan, jadi belum bisa tidur, jadi dari pada nganggur, baiknya nulis, lagian dalam satu hari ini ada berita menarik tentang sms merah, atau telpon masuk yang berwarna merah yang bisa bikin orang langsung meninggal, dahsyat kan? Lebih-2 tadi sekitar jam 10-an nelpon Lidia (cie.....) ternyata Dia sedang berada di RS Ibnu Sina Payakumbuh, melihat salah seorang korban sms merah tersebut (kabarnya...). Mau nggak mau jadi menarik juga ceritanya, padahal waktu siang Lia, Ulya dan masyarakat di Iqra' udah ngomongin ini, dan jujur aja malas aja nanggapin nya. Hanya membetot waktu dan pikiran, percuma....
Tapi, menurut Lidia, fenomena ini cukup membuat khawatir, bahkan di RS Ibnu Sina tuh, sampai-2 ada anggota Dewan yang melihat (mudah-2an dia kesana untuk menentramkan warga), Menurut hemat gw, kalau emang udah meresahkan sebagian warga (terbukti Lidia juga cukup khawatir, bahkan Dia mo ngomongin gw, Aa'nya ini untuk hati-2, thank's!) pihak pemerintah, penegak hukum, atau semua pihak kudu ambil tindakan, tentunya untuk menentramkan warga, yang paling kasian sih nantinya warga yang bergerak di bisnis HP, pasti deh omzetnya menurun. Penilaian gw tentang ini sebagai berikut:

  1. Fenomena ini menurut gw, murni perbuatan iseng, meski perbuatan ini akhirnya membuat ekses yang tidak baik, atau memang ada niatan orang yang memang bikin orang rusuh. Masalahnya tadi tuh, Ipang liat berita di TV kasus ini di Riau udah terungkap (kabarnya bermula dari daerah ini) tukang kirim sms ini hanya iseng, dan terinspirasi dari film kartun Red Angle atau apa judulnya, lupa! dan udah bikin pengakuan. Mudah-an kalau benar ada pengakuan seharusnya juga disebarkan seperti layaknya penyebaran kabar iseng ini, biar masyarakat tentram..
  2. Kalau memang isi sms nya bewarna merah, atau telponnya berwarna merah (abis gw belum pernah nrima sih, jadi nggak tau!) mungkin aja bentuk aplikasi dari HPnya atau dari operator, atau mereka memakai fasilitas infra red, jadi tentu aja warnanya merah, trus kenapa mesti ada korban? yang ini nih, mesti ada pendalaman, apa benar karena sms nya, atau karena penyebab lain? soal yang di Payakumbuh tu, bukannya gak mo membenarkan apa yang dibilang Lidia, tapi sekali lagi mesti ada pendalaman, kata Lidia sih, orang nya gak bisa ngaku A', dan lagi HP ama nomornya udah dibuang, jadi untuk pengusutan kaya'nya sulit jadinya.
  3. Kalau diliat di internet, pendapat para netter sih ampir seragam gak ada yang percaya, yang rada ngasih komen kontreversial hanya Ki Gendeng Pamungkas, yang membenarkan kalau bisa nyantet orang via sms, tapi untuk tokoh satu ini, gw sih nggak pernah nanggap, abis dari namanya aja udah ketahuan.
  4. Soal sms merah, yang paling asyik tuh sms merah muda, pernah dengar istilah ini nggak, sms merah muda tuh, sms dari seseorang yang disayangi, biasanya isi nya tentang motivasi, ungkapan rasa sayang atau ucapan selamat, kalau yang ini sih gak ada bahayanya kecuali sih kalau sampai membuat orang kehilangan kesadaran, atau udah masuh wilayah mawadah yang udah kelewat deviasinya.
  5. Tapi ada satu lagi nih, jangan-2 isu ini hanya larian dari isyu yang lebih penting, yaitu tentang rencana kenaikan BBM, kalau benar naik nih, asli bangget gw kecewa pada SBY dan melalui blog gw ngajak sapa saja, jangan dipilih lagi beliau untuk jadi Presiden untuk ke-2 kalinya.
Oh ya, di Detik Com ada berita tentang kedatangan Bill Gates ama Craig R Barret (tau kan mereka, yang satu Bos Microsoft, satu Lagi Bos Intel) ke Indonesia, menurut gw ini baru berita penting, semoga kunjungan dua Tuan Terhormat ini membawa kabar baik, mana tau Mr Bill mo ngasih Software Windows gratis buat warga Indonesia, atau ngeluarin kebijakan Windows jadi Open Source atau apa aja deh yang nguntungin msyarakat perkomputeran di Indonesia, kalau benar tambah salut pada orang yang jadi nomor tiga terkaya di jagad ini.
Semoga aja ya, kedatangannya ke sini bawa berita baik, Amii...n
Yeee... nggak terasa udah ngantuk sekian aja dulu,
Wassalam...

[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 07 Mei 2008

mo tidur

Ass.
nggak terasa jam udah 11:33 di laptop gw, dan mata ini actually udah ngantuk, mo tidur, tapi tadi udah ada niat buat nulis di blog ini, terpaksa diusahain juga, biar tulisan nya dikit aja....
Abis Isya... dan gw berdoa (oh ya tadi Lidia.....jadi kan Dia? juga nitip doa, padahal nggak dititip pun gw kan doain juga Dia...!) semoga besok bisa lebih cerah, lebih baik, lebih banyak manfaat yang bisa dikerjakan)
Apa lagi ya? sebenarnya mo nulis tentang apa saja yang 'kita' omongin dengan Lidia tadi, Di telpon banyak hal yang kita omongin, nggak tau' napa kalau nelpon Dia, selalu berada dalam gradasi semangat yang cukup tinggi (kaya'nya bener-2 nih kala gw udah jatuh cinta, mau kan Dia?). Cukup panjang sih pembicaraanya, tapi.... konklusinya aja yang gw tulis ya, pokoknya gw udah punya niat yang baik, tulus dan ikhlas, ngajak Dia untuk mau membina sebuah bahtera yang sakinah, mawadah (ni nih... kata orang-2 yang bisa jadi semangat idup...) wa rahmah, dan menrut gw (mudah-2an jgn karena ke ge er an aja) Dia, juga punya niat yang sama, meski kita mesti butuh waktu dikit lagi, (semoga Allah Ridho....).
Busyet kayaknya mata nggak mo diajak kompromi lagi, cukup sekian aja dulu.
4x4 = 16
sempat gak sempat ntar diperjelas....he.he...
Wass.

[+/-] Selengkapnya...

Senin, 05 Mei 2008

after lunch.....

Ass.
Alhamdulillah, udah kenyang, we got big lunch,da telor dadar nupiak yang ternyata sampai ari ini masih enak.... gi nungguin si Ir beli samsu, tau kan gmana rasanya abis makan nggak dapat rokok? nggak tau ya? gak pa2 deh, Here're Lia n Yulia, (Iqra Computer's girls), dari wajah mereka sih kekenyangan juga, terliat mereka nggak bisa berdiri, dan mereka udah duduk ampir 10 menit lo, makanya seperti kata Rasul, makan tu sebelum lapar dan brentinya sebelum kenyang....
Finalliy, si Ir dah datang gw ngerokok lagi, Lia dan Ulya pun telah berdiri.......

[+/-] Selengkapnya...

Minggu, 04 Mei 2008

Tererojing....

Assalamualaikum Wr Wb,
Tererojing maksudnya disamping ada si ajo lagi gitar sekaligus mainin giriang-2, sayang nggak bisa diviualisasikan sih, ebaa...t jo, Keep going guy!

[+/-] Selengkapnya...

nulis sambil ngopiin cd si zal

Assalamualaikum wr wb
Alhamdulillah selesai juga rapat Evaluasi dan Koordinasi Instruktur Bahasa Inggris di lingkungan LPK SIEC Padang Pariaman, walau nggak semuanya adir (rina pergi ujian Akta IV n Reni sang koordinator ikut seminar, tapi kok nggak diberitahu dari awal sih Ren?) tapi jalannya rapat aman-2 aja, walau sebentar terinterupsi dengan kedatangan Mr. Ruswan Tanjung yang nyutuh isi bio data anggota FKPM (bukankah dulu sudah ada bro?). Banyak hal yang bisa dipetik dari rapat yang berisi lebih banyak tentang curahan hati para instruktur. Asyik juga, karena sekali lagi gw dapat kesempatan untuk lebih bisa mengenal orang. Gw jadi lebih faham ternyata penting bangget untuk lebih mengontrol diri untuk bersikap terhadap orang lain, karena ternyata yang jadi masalah diantara mereka (all instructors) lebih terhadap cara berkomunikasi yang kurang baik (gw tampaknya arus lebih banyak belajar lagi nih), dan untungnya keadaan tersebut sudah agak lebih cair, semoga ke depan keadaan akan lebih baik, amiiin.
Oh ya, karena rapat tadi tu, terpaksa ngopy-in cd si zal jadi terlambat, nih lagi ngetik nih sedang ngopying cd nya si apauak, sorry ya bro!.
Oh ya, gw pengen nulis dikit tentang Lidia, Ari ini my wife to be (Amiii...nn) lagi ikut penataran di Payakumbuh (di Hotel Bundo Kanduang), terakhir posisinya di simpang Jl ke Batusangkar, lagi mo makan di rumah temannya, makan yang banyak Dia, A' disini udah kenyang kalau Dia udah kenyang juga. take care aja disana Dia, jangan lupa, anything happens just call me!
Wassalam.

[+/-] Selengkapnya...

I Hate Sunday (inspired by BIP)

matahari menyambut pagi
sinari hari ini yang indah
tak ada hujan cerah sekali
tapi aku tak suka hari Minggu

(BIP)


Yup, Minggu datang lagi, dan ari minggu kali ini cerah banget, kayaknya mentari ramah banget ama bumi, seakan pengen menyemangati manusia di bumi ini dalam menjalani aktivitas.
Lia dan Ulya udah datang, udah bersih-bersih (thank's girls!), gw belum mandi, pagi-2 buka my blog, gw buat blog ini jadi default pada Mozila server ini, biar orang-2 bisa baca n kasih comment, biar tambah rame nantinya.
Gw cuma berharap ari Minggu kali ini lebih meriah, untung gw ada acara ntar siang jam 13.30 WIB. Rapat Evaluasi dan Koordinasi para Instruktur Bahasa Inggris (C'mon Bro n sisters, u all should Ishlah ya!, ngapain diam-2 kaya' kucing sakit gigi, tu!). Oh ya dalam undangan yang gw tandatanganin itu disebutin untuk datang ontime bangett. it means gw nya yang gak boleh terlambat, coba kalau terlambat, apa kata dunia?
Oh ya mungkin ari minggu kali ini, i gett a lof of activities, semoga aja bisa meriah!
Mau be'ol nih segini aja dulu Ya, Wassalam.

[+/-] Selengkapnya...

Alur Cinta (some texts taken from Saksikan bahwa Aku Seorang Muslim, Salim A. Fillah)

Jangan kau kira cinta datang dari keakraban dan pendekatan yang tekun
Cinta adalah putera dari kecocokan jiwa
Dan jikalau itu tiada
Cinta takkan tercipta, dalam hitungan tahun, bahkan millenia
(Kahlil Gibran)


Kahlil Gibran, seorang penulis kelahiran Lebanon, sudah terkenal sekali piawai dalam menulis tentang cinta, bahasanya yang mendayu, metamor yang digunakan serta kemampuan dalam menyentuh 'jiwa' membuat penulis ini jadi rujukan, bahkan tak sedikit para penulis lirik lagu terinspirasi (jikalau tidak mengadopsi) tulisan penyair yang juga sekaligus pelukis ini.
Sebagai pembuka tulisan dari Alur cinta ini, tulisan Kahlil bisa jadi rujukan, kenapa? Karena memang terkadang terciptanya Cinta antara sepasang kekasih masih menjadi debatable, ada banyak teori mengenai ini, trus gimana sebenarnya alur cinta ini seharusnya?
Perlu diperjelas, bahwa alur yang penulis maksud disini adalah, bagaimana sih seharusnya kronologis perjalanan cinta yang dijalani sesorang dilakukan sampai mereka membina sebuah rumah tangga.
Setelah ditelisik lebih jauh, ada satu referensi yang sepantasnya menjadi acuan mutlak, yakni Alqur'an. Allah bersabda pada Surat Ar Ruum ayat 21, sebagaimana yang sering kita lihat dalam undangan walimahan,
"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian dari anfus (jiwa-jiwa) kalian sendiri, azwaaj (pasangan hidup), supaya kalian ber-sakinah kepadada-Nya dan dijadikan-Nya diantara kalian mawaddah dan rahmah, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."

Saya pikir, inilah yang kita punya. Inilah manhaj yang seharusnya kita jadikan plot (alur) dalam menjalani/merayakan cinta. Sedihnya, kebanyakan mereka yang mencantumkan dengan tinta emas di atas undangan mewah tak menghayati maknanya. Ringkasnya, ada beberapa kata kunci yang saya tangkap dari ayat ini:
  1. Min anfusikum, Dari jiwa-jiwa kalian. Artinya, hal pertama yang dibicarakan Al Quran tentang pernikahan dua manusia adalah kesejiwaan. Ruh itu, kata Nabi seperti tentara. Jika kode sama, sandinya nyambung, meskipun belum saling melihat mereka pasti bersepakat. Jika tidak, ya tembak dulu, urusan belakangan. Kodenya saja sudah nggak nyambung sih. Nah, apa sih kode dan sandi untuk ruh? Komitmen kepada Allah dan agama-Nya. Itu saja.
  2. Azwaajun. Pasangan hidup. Tak berlama-lama, sesudah kesesuaian jiwa, Al Qur'an segera mengatakan bahwa mereka menjadi suami istri. Saya tergelitik dengan pesan Dave (seorang laki-laki yang ikut dalam acara pemilihan pasangan yang dipanitiai seorang psikolog di Amerika, yang disiarkan live di Amerika, Dave baru mengetahui pasangannya 1 menit menjelang pernikahannya) yang mengisyaratkan kuatnya komitmen mengalahkan kekanak-kanakan jiwa, "Orang selalu berfikir", kata Dave, "Bahwa kita harus mencari pasangan yang tepat, maka hubungan akan berhasil. Aku ingin katakan, berhentilah mencari orang yang tepat, dan jadikanlah orang disamping anda yang memang hebat itu menjadi orang yang tepat!" Dave mengajari kita menjadi manusia yang lebih tinggi, manusia yang 'menjadikan', bukan sekedar 'mencari'. Dan Dave benar. Ada dua hal di dunia ini. Menikahi orang yang dicintai atau mencintai orang yang dinikahi. Yang pertama hanyalah kemungkinan. Sedangkan yang kedua adalah kewajiban.
  3. Litaskunuu ilaihaa. Supaya kalian tenteram, tenang, padanya. Unik sekali. Kata hubung yang dipakai adalah huruf lam (li) yang menunjukan otomatis. Kata Allah, kalau pernikahan dimulai dari kesejiwaan, maka otomatis seorang suami akan merasakan ketentraman pada istrinya, dan seorang isteri akan merasakan ketentraman pada suaminya. Lhoh, kok banyak rumah tangga tidak sakinah? Mungkin karena tidak dimulai dari kesejiwaan sehingga untuk tenteram saja ikhtiarnya harus luar biasa keras. Apa sih sakinah itu? Sederhananya, sakinah inilah yang menyebabkan pernikahan disebut separuh agama sesorang. Dengannya seorang insan bisa mengoptimalkan potensinya untuk menjadi 'Abdullah (hamba Allah), dan khalifah (pengelola nikmat-nikmatNya untuk kemaslahatan alam semesta). Tenteram karena gejolak syahwat telah menemukan saluran yang halal dan thayyib, tenang karena ada sahabat lekat yang siap mendukung perjuangan.
  4. Wa ja'ala bainakum mawaddatan. Kemudian ada yang harus diproses, diupayakan, yakni mawaddah. Apa itu mawaddah? Wah, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris memang kekurangan kosakata untuk cinta. Hanya cinta dan love. Padahal bahasa Arab punya empat belas. Nah, saya membandingkan pemaknaan Ibnu Qayyim Al Jauziyah, terhadap mawaddah dalam buku Raudhatul Muhibin dengan salah satu jenis cinta yang disebut Erich Fromm dalam The Art of Loving sebagai cinta yang erotis-romantis. nah, ternyata bisa disejajarkan. Jadi mawaddah adalah cinta yang erotis-romantis. Bentuknya bisa ekspresi yang paling bathin sampai paling zhahir, dari yang sifatnya emosional hingga seksual. Inilah mawaddah.
  5. Wa (ja'ala bainakum) rahmatun. Yang harus diusahakan bukan cuma mawaddah tapi juga rahmah. Ini juga cinta lho, bukan sekedar kasih sayang. Cinta yang bagaimana? Cinta yang seperti lagu, kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia. He..he.., jadi ingat waktu TK. Inilah cinta yang memberi - bukan meminta, berkorban bukan menuntut, berinisiatif bukan menunggu, dan bersedia bukan berharap-harap. Erich Fromm menyebutnya cinta keibuan.
Nah, sekilas inilah alur perjalanan/perayaan cinta yang dituntunkan Al Qur'an. Jika kita kita mendesaian perayaan cinta dengan plot ini, tanpa bermaksud lancang pada Allah, saya berani menjamin bahwa pernikah kita bisa menemukan Bahagianya Merayakan Cinta.
Nah, kok banyak pernikahan yang error? Biasanya karena plotnya kacau. Pernikahan tidak dimulai dengan kesejiwaan tapi justru dengan mawaddah. Sebelum menikah sudah menikmati cinta yang erotis-romantis. Entah apa namanya. Pacaran, TTM, HTS. Semuanya adalah mawaddah. Tanpa sakinah apalagi rahmah.
Perhatian, kado, bunga, coklat, kedekatan, khalwat, bersentuhan, pandangan. itu semua mawaddah. bahkan sms berisi "Bertaqwalah kepada Allah", missedcall tahajjud, hadiah buku&kaset nasyid yang berjudul Jagalah Hati, dan seterusnya, itu juga mawaddah. Bentuknya saja yang berbeda. Yang satu bunga dan coklat valentine, Yang lain buku dan kaset dakwah. tetapi sensasi yang dirasakan oleh pemberi dan penerima sebenarnya sama : mawaddah. Demi Allah, silahkan pasang ECG (electro Cardiograph) dijantungnya dan EEG (electro Encephalograph) di otaknya. Sinyal yang dihasilkan persis. Artinya sensasi yang dirasakan sama.
Nah, hati-hatilah dengan mawaddah. Meskipun memulai dengan kesejiwaan, coba-coba mencicipi mawaddah sebelum dihalalkan akan mengaburkan kesejiwaan itu dan membuat segalanya berantakan. Celakalah mereka yang menikmati mawaddah sebelum waktunya!

Itualah sebagian kutipan dari Salim A. Fillah, actually, membaca tulisannya serasa ditampar muka ini. Di usia yang udah lewat kepala tiga ini, gw masih aja mencari, "Ya Allah cukupkanlah pencarian ini, dan ampunilah dosa, karena sudah terlanjur mencicipi mawaddah (meskipun pada taraf yang ringan) belum pada waktunya.

NB: Lidia, gimana udah dapat jawabannya, bersedia kan, untuk menjadi yang halal bagiku??


[+/-] Selengkapnya...

Kamis, 01 Mei 2008

May Day

Assalamualaikum...
Hari ini 1 May 2008, ada kejadian menarik sih, semalam kita nonton bareng Chelsea VS Liverpool (Leg 2 Semifinal Liga Champions) di Iqra' Computer. Banyak juga yang nonton sih, sehingga seluruh bangku dan kursi yang ada di Iqra' Computer terisi penuh... sayangnya gw sih nonton cuma sampai babak I (kedudukan 1-0 buat Chelsea, sebuah gol cantik Didier Drogba mengubah skor) dan ternyata mata gak bisa diajak kompromi jadi gw putusin untuk tidu..r. Hasil akhirnya nya sih Chelsea menundukkan Liverpool dengan skor 3-2, sayang padahal gw ngejagoin Liverpool. Actually sebenarnya bukan itu yang mo gw bahas pada posting kali ini.
Pas bangun pagi, abis subuh tidur lagi sih, gak terasa jam 8.30-an lah dan ternyata si Lia (oh ya dia itu TU di Iqra' Computer n LPK SIEC Padang Pariaman) belum datang, tanpa ada kabar, kemana sih?! dan ternyata ari ini emang Hari Libur Nasional, hal itu gw tahu setelah nanya-2 ama orangg, emang ari libur apa ya pas tanggal 1 May. Yang gw tahu 1 May itu hari May Day atau Hari Buruh Internasional, dan setahu gw lagi May Day belum ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional... setelah liat kalender ternyata Liburnya karena bertepatan dengan Hari Kenaikan Isa Almasih... Ooo..
Gw mau bahas tentang May Day ini, berikut ada kutipan sedikit dari Wikipedia Indonesia:
Hari Buruh pada umumnya dirayakan pada tanggal 1 Mei, dan dikenal dengan sebutan May Day. Hari buruh ini adalah sebuah hari libur (di beberapa negara) tahunan yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh.

May Day lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak industrial. Perkembangan kapitalisme industri di awal abad 19 menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara-negara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik, melahirkan perlawanan dari kalangan kelas pekerja.

Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi di tahun 1806 oleh pekerja Cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisirnya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja dari 19 sampai 20 jam seharinya. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.

Ada dua orang yang dianggap telah menyumbangkan gagasan untuk menghormati para pekerja, Peter McGuire dan Matthew Maguire, seorang pekerja mesin dari Paterson, New Jersey. Pada tahun 1872, McGuire dan 100.000 pekerja melakukan aksi mogok untuk menuntut mengurangan jam kerja. McGuire lalu melanjutkan dengan berbicara dengan para pekerja and para pengangguran, melobi pemerintah kota untuk menyediakan pekerjaan dan uang lembur. McGuire menjadi terkenal dengan sebutan "pengganggu ketenangan masyarakat".

Pada tahun 1881, McGuire pindah ke St. Louis, Missouri dan memulai untuk mengorganisasi para tukang kayu. Akhirnya didirikanlah sebuah persatuan yang terdiri atas tukang kayu di Chicago, dengan McGuire sebagai Sekretaris Umum dari "United Brotherhood of Carpenters and Joiners of America". Ide untuk mengorganisasikan pekerja menurut bidang keahlian mereka kemudian merebak ke seluruh negara. McGuire dan para pekerja di kota-kota lain merencanakan hari libur untuk Para pekerja di setiap Senin Pertama Bulan September di antara Hari Kemerdekaan dan hari Pengucapan Syukur.

Pada tanggal 5 September 1882, parade Hari Buruh pertama diadakan di kota New York dengan peserta 20.000 orang yang membawa spanduk bertulisan 8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam rekreasi. Maguire dan McGuire memainkan peran penting dalam menyelenggarakan parade ini. Dalam tahun-tahun berikutnya, gagasan ini menyebar dan semua negara bagian merayakannya.

Pada 1887, Oregon menjadi negara bagian pertama yang menjadikannya hari libur umum. Pada 1894. Presider Grover Cleveland menandatangani sebuah undang-undang yang menjadikan minggu pertama bulan September hari libur umum resmi nasional.

Kongres Internasional Pertama diselenggarakan pada September 1866 di Jenewa, Swiss, dihadiri berbagai elemen organisasi pekerja belahan dunia. Kongres ini menetapkan sebuah tuntutan mereduksi jam kerja menjadi delapan jam sehari, yang sebelumnya (masih pada tahun sama) telah dilakukan National Labour Union di AS: Sebagaimana batasan-batasan ini mewakili tuntutan umum kelas pekerja Amerika Serikat, maka kongres merubah tuntutan ini menjadi landasan umum kelas pekerja seluruh dunia.

Satu Mei ditetapkan sebagai hari perjuangan kelas pekerja dunia pada Konggres 1886 oleh Federation of Organized Trades and Labor Unions untuk, selain memberikan momen tuntutan delapan jam sehari, memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era tersebut. Tanggal 1 Mei dipilih karena pada 1884 Federation of Organized Trades and Labor Unions, yang terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di Kanada 1872 [1], menuntut delapan jam kerja di Amerika Serikat dan diberlakukan mulai 1 Mei 1886.

Peristiwa Haymarket

Artikel utama Kerusuhan Haymarket
Peristiwa Haymarket, Polisi menembaki para demonstran disusul dengan perlawanan dari kaum buruh.
Peristiwa Haymarket, Polisi menembaki para demonstran disusul dengan perlawanan dari kaum buruh.

Pada tanggal 1 Mei tahun 1886, sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja mereka menjadi 8 jam sehari. Aksi ini berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 1 Mei.

Pada tanggal 4 Mei 1886. Para Demonstran melakukan pawai besar-besaran, Polisi Amerika kemudian menembaki para demonstran tersebut sehingga ratusan orang tewas dan para pemimpinnya ditangkap kemudian dihukum mati, para buruh yang meninggal dikenal sebagai martir. Sebelum peristiwa 1 Mei itu, di berbagai negara, juga terjadi pemogokan-pemogokan buruh untuk menuntut perlakukan yang lebih adil dari para pemilik modal.

[sunting] Kongres Sosialis Dunia

Pada bulan Juli 1889, Kongres Sosialis Dunia yang diselenggarakan di Paris menetapkan peristiwa di AS tanggal 1 Mei itu sebagai hari buruh sedunia dan mengeluarkan resolusi berisi:

Sebuah aksi internasional besar harus diorganisir pada satu hari tertentu dimana semua negara dan kota-kota pada waktu yang bersamaan, pada satu hari yang disepakati bersama, semua buruh menuntut agar pemerintah secara legal mengurangi jam kerja menjadi 8 jam per hari, dan melaksanakan semua hasil Kongres Buruh Internasional Perancis.

Resolusi ini mendapat sambutan yang hangat dari berbagai negara dan sejak tahun 1890, tanggal 1 Mei, yang diistilahkan dengan May Day, diperingati oleh kaum buruh di berbagai negara, meskipun mendapat tekanan keras dari pemerintah mereka.

[sunting] Hari buruh di Indonesia

Pawai Hari Buruh 1 Mei 2007 di Jakarta
Pawai Hari Buruh 1 Mei 2007 di Jakarta
Jurnalis Juga Buruh, 1 Mei 2007 di Jakarta
Jurnalis Juga Buruh, 1 Mei 2007 di Jakarta

Indonesia pada tahun 1920 juga mulai memperingati hari Buruh tanggal 1 Mei ini.

Tapi sejak masa pemerintahan Orde Baru hari Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia, dan sejak itu, 1 Mei bukan lagi merupakan hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi. Ini disebabkan karena gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan dan paham komunis yang sejak kejadian G30S pada 1965 ditabukan di Indonesia.

Semasa Soeharto berkuasa, aksi untuk peringatan May Day masuk kategori aktivitas subversif, karena May Day selalu dikonotasikan dengan ideologi komunis. Konotasi ini jelas tidak pas, karena mayoritas negara-negara di dunia ini (yang sebagian besar menganut ideologi nonkomunis, bahkan juga yang menganut prinsip antikomunis), menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Labour Day dan menjadikannya sebagai hari libur nasional.

Setelah era Orde Baru berakhir, walaupun bukan hari libur, setiap tanggal 1 Mei kembali marak dirayakan oleh buruh di Indonesia dengan demonstrasi di berbagai kota.

Kekhawatiran bahwa gerakan massa buruh yang dimobilisasi setiap tanggal 1 Mei membuahkan kerusuhan, ternyata tidak pernah terbukti. Sejak peringatan May Day tahun 1999 hingga 2006 tidak pernah ada tindakan destruktif yang dilakukan oleh gerakan massa buruh yang masuk kategori "membahayakan ketertiban umum". Yang terjadi malahan tindakan represif aparat keamanan terhadap kaum buruh, karena mereka masih berpedoman pada paradigma lama yang menganggap peringatan May Day adalah subversif dan didalangi gerakan komunis.

[sunting] 2006

Aksi May Day 2006 terjadi di berbagai kota di Indonesia, seperti di Jakarta, Lampung, Makassar, Malang, Surabaya, Medan, Denpasar, Bandung, Semarang, Samarinda, Manado, dan Batam.

Di Jakarta unjuk rasa puluhan ribu buruh terkonsentrasi di beberapa titik seperti Bundaran HI dan Parkir Timur Senayan, dengan sasaran utama adalah Gedung MPR/DPR di Jalan Gatot Subroto dan Istana Negara atau Istana Kepresidenan. Selain itu, lebih dari 2.000 buruh juga beraksi di Kantor Wali Kota Jakarta Utara. Buruh yang tergabung dalam aksi di Jakarta datang dari sejumlah kawasan industri di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang tergabung dalam berbagai serikat atau organisasi buruh. [2]

[sunting] 2007

Pawai Hari Buruh 1 Mei 2007 di Jakarta
Pawai Hari Buruh 1 Mei 2007 di Jakarta

Di Jakarta, ribuan buruh, mahasiswa, organisasi kepemudaan, dan masyarakat turun ke jalan. Berbagai titik di Jakarta dipenuhi para pengunjuk rasa, seperti Kawasan Istana Merdeka, Gedung MPR-DPR-DPD, Gedung Balai Kota dan DPRD DKI, Gedung Depnaker dan Disnaker DKI, serta Bundaran Hotel Indonesia.

Di Yogyakarta, ratusan mahasiswa dan buruh dari berbagai elemen memenuhi Kota Yogyakarta. Simpang empat Tugu Yogya dijadikan titik awal pergerakan. Buruh dan mahasiswa berangkat dari titik simpul Tugu Yogya menuju depan Kantor Pos Yogyakarta.

Di Solo, aksi dimulai dari Perempatan Panggung yang dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju Bundaran Gladag sejauh 3 km untuk menggelar orasi lalu berbelok menuju Balaikota Surakarta yang terletak beberapa ratus meter dari Gladag. Aksi serupa juga digelar oleh dua ratusan buruh di Sukoharjo. Massa aksi tersebut mendatangi Kantor Bupati dan Kantor DPRD Sukoharjo.

Di Bandung, para buruh melakukan aksi di Gedung Sate dan bergerak menuju Polda Jawa Barat dan kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinaskertrans) Jawa Barat.

Di Serang, ruas jalan menuju Pandeglang, Banten, lumpuh sejak pukul 10.00 WIB. Sekitar 10.000 buruh yang tumplek di depan Gedung DPRD Banten memblokir Jalan Palima.

Di Semarang, ribuan buruh berunjuk rasa secara bergelombang sejak pukul 10.00 WIB. Mengambil start di depan Masjid Baiturrahman di Kawasan Simpang Lima, Kampus Undip Pleburan, dan Bundaran Air Mancur di Jalan Pahlawan, lalu menuju gedung DPRD Jawa Tengah.

Sekitar 2 ribu buruh di kota Makassar mengawali aksinya dengan berkumpul di simpang Tol Reformasi. Dari tempat tersebut, mereka kemudian berjalan kaki menuju kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo.

Di kota Palembang, aksi buruh dipusatkan di lapangan Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera).

Di Sidoarjo, ratusan buruh yang melakukan aksi di Gedung DPRD Sidoarjo, Jawa Timur.

Ribuan buruh di Pekalongan melakukan demo mengelilingi Kota Pekalongan. Aksi dimulai dari Alun-alun Pekauman Kota Pekalongan, melewati jalur pantura di Jalan Hayam Wuruk, dan berakhir di halaman Gedung DPRD Kota Pekalongan. Longmarch dilakukan sepanjang sekitar enam kilometer.

Di Medan, sekitar 5 ribu buruh mendatangi DPRD Sumut dan Pengadilan Negeri Medan.

Kalau menurut gw, kehidupan para n



[+/-] Selengkapnya...